SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, Agatha Retnosari, menggelar serap aspirasi masa reses I tahun 2023 bersama Komunitas Perempuan Hindu WIKASANTI di Balai Pertemuan Pura Sakti Raden Wijaya, Kelurahan Sumurwelut, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Sabtu (25/3/2023).
Dalam pertemuan yang dihadiri sekira 125 orang itu, Agatha memaparkan peran penting perempuan dalam keluarga. Menurutnya, perempuan harus berdaya dan memiliki usaha mandiri.
“Menurut saya, setiap perempuan itu harus berdaya, harus mulai belajar untuk punya usaha mandiri, sehingga tidak lagi bergantung pada penghasilan suami. Ini penting, karena jika terjadi sesuatu pada keluarga, seperti PHK, ekonomi keluarga bisa bertahan,” ujarnya.
“Kalau perempuan sudah punya mindset untuk bisa berusaha lebih profesional, kan bisa membantu keuangan keluarga,” imbuhnya.
Anggota Komisi B DPRD Jatim itu juga menjelaskan, kali ini resesnya difokuskan untuk melakukan pemberdayaan pada perempuan melalui peningkatan UMKM. Para perempuan yang memiliki usaha ultra mikro, jelas Agatha, harus mengurus segala kelengkapan administrasi usaha.
“Ternyata mereka itu sudah mempunyai usaha kecil atau ultra mikro. Jadi, ada yang pengusaha kacang, terus kemudian usaha kuliner, usaha makan minum, terus kemudian, buka toko klontong dan lain sebagainya,” jelasnya.
“Nah, cuman mereka itu tidak ada satu pun yang memiliki nomor induk berusaha (NIB). Kan selama ini pemerintah menggalakkan setiap UMKM ngurus nomor induk berusaha, terus NPWP, dan PIRT, kemudian mendaftarkan usahanya ke kelurahan dan kecamatan,” lanjutnya.
Berbagai kelengkapan administrasi usaha dibutuhkan, agar UMKM bisa naik kelas. Sementara para pelaku UMKM juga bisa mengakses berbagai program pemerintah.
“Selain perizinan, saya juga mensosialisasikan program-program pemerintah untuk mendukung UMKM, seperti akses permodalan khusus UMKM. Saya kemarin katakana pada mereka, ada lho program pemerintah yang mau bermitra dengan UMKM ultra mikro,” tuturnya.
Ke depan, Agatha akan mengajari para pelaku UMKM tersebut dengan sustainability usaha. Sementara terkait pemasaran, Wakabid Pangan, Pertanian, Kehutanan, Lingkungan Hidup, Kelautan, dan Perikanan DPC PDI Perjuangan Surabaya itu menegaskan pentingnya berjejaring dan bergabung dengan aplikasi elektronik, baik yang disediakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya maupun Partainya.
“Kemudian untuk pemasaran, nambah modal, pasarnya bagaimana? Semua itu kendalanya berangkatnya dari UMKM kita tidak sadar akan pentingnya NIB, PIRT, dan NPWP. Kalau mereka sudah mengurus tiga hal itu, bisa mendaftarkan usahanya ke kecamatan, saya yakin seyakin-yakinnya, pasar mereka pasti akan terbantu,” tuturnya.
“Di Kota Surabaya sendiri ada aplikasi e-Peken, sementara di internal Partai kami sendiri ada media pintar perjuangan (MPP). Di MPP itu semua UMKM bisa memasukkan semua produknya, sehingga paling tidak pasti akan lebih berkembang,” tandasnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS