KEDIRI – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana akan memanfaatkan kawasan hutan untuk mengembangkan agroforestry dan pariwisata terpadu. Harapannya dapat memperluas cakupan pengembangan komoditas unggul pertanian di Bumi Panjalu.
Pengembangan agroforestry dan pariwisata terpadu itu sebagai tindak lanjut penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemerintah Kabupaten Kediri dengan Perum Perhutani di Kantor Pemkab Kediri, kemarin.
Mas Dhito, sapaan akrabnya, menuturkan lahan perhutani diakui bisa dimanfaatkan untuk banyak jenis tanaman pertanian. Dia berharap pengembangan dapat fokus sehingga hasilnya dapat lebih maksimal.
“Dan yang akan kita kembangkan adalah kopi,” kata Hanindhito dalam keterangannya kepada media, Rabu (2/11/2022).
Menurut Mas Dhito, lahan milik perhutani yang berada Kabupaten Kediri sangat luas. Seperti di Kecamatan Ngancar yang lahannya banyak untuk penanaman komoditas nanas yang saat ini telah eksisting.
“Dari sekian luas hamparan lahan perhutani yang ada di kabupaten, plot di Desa Jugo, Kecamatan Mojo itu bisa jadi pilot project,” tutur politisi PDI Perjuangan tersebut.
Sebagai pilot project, untuk tahap awal lahan perhutani di Desa Jugo sekitar 30-40 hektar akan dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman kopi sekaligus kegiatan pariwisata terpadu.
Sementara itu, Administratur Perhutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kediri Rukman Supriyatna menyampaikan di Jawa Timur baru di Kabupaten Kediri terjalin kerja sama antara pemerintah kabupaten dengan KPH dalam pemanfaatan lahan hutan untuk pengembangan agroforestry.
“Selama ini perjanjian kerja sama itu yang ada hanya di bidang wisata,” ungkapnya.
Melalui kerja sama yang terjalin, diharapkan dapat meningkatkan potensi hutan bukan kayu yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kualitas lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat.
“Harapan kami nanti di Kediri akan muncul produk kopi unggulan,” ujarnya.
Dengan pemanfaatan lahan hutan untuk wisata pihaknya berharap dapat ikut berperan dalam pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Kediri.
Selain melakukan penandatanganan kesepakatan bersama, dalam pertemuan itu Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur KPH Kediri menyerahkan secara simbolis bagi hasil produksi kayu dan getah pinus kepada 23 LMDH sebesar Rp 1,6 miliar. (putera/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS