Selasa
20 Mei 2025 | 11 : 16

Pupuk Subsidi Dihapus, Ji Kur Dorong Pemkab Bangkalan Siapkan Solusi

PDIP-Jatim-Ji-Kur-II-23052021

BANGKALAN – Pupuk jenis ZA, SP-36 dan organik granula dihentikan oleh Kementrian Pertanian sejak 1 Juli 2022. Kendati demikian, petani di Bangkalan diklaim tidak membutuhkan tiga jenis pupuk itu, sehingga dampaknya tidak terlalu berat bagi petani.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan, H. Fatkhurrahman, mengatakan, pemerintah daerah tidak bisa berbuat banyak atas kebijakan pemerintah pusat tersebut. Menurutnya, kebijakan pemerintah tersebut sudah melalui kajian dan berbagai pertimbangan yang matang.

“Karena keputusan yang dibuat pemerintah pusat tidak hanya berlaku pada daerah tertentu, melainkan menyeluruh. Tapi yang perlu dipahami, penghapusan ini bukan dalam konteks untuk menyengsarakan masyarakat, khususnya petani,” ujar Ji Kur, sapaan akrab H. Fatkhurrahman, di Bangkalan, Sabtu (6/8/2022).

Karena itu, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bangkalan itu meminta Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahorbun) Bangkalan mencari solusi agar kebutuhan petani di Bangkalan tetap dalam ruang lingkup aman.

“Artinya, penghapusan subsidi ini tidak mengurangi kuota yang sudah diberikan, dengan cara memaksimalkan pada jenis pupuk yang selama ini jadi kebutuhan petani,” terangnya.

Meski penyaluran pupuk jenis ZA, SP-36 dan organik granula dihapus, tambah Ji Kur, harus diupayakan agar bisa dimaksimalkan pada pupuk yang dibutuhkan petani di sini.

“Misalnya, di Bangkalan yang lebih dominan kan pupuk urea. Nah, kalau bisa kuota pupuk urea yang harus lebih ditingkatkan, agar petani di Bangkalan terjamin kebutuhannya,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dispertahorbun Bangkalan, Puguh Santoso, menyebutkan, kebutuhan pupuk petani Bangkalan masih aman, karena yang sangat dibutuhkan hanya jenis urea. Tetapi pihaknya masih perlu melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur perihal adanya kebijakan pencabutan subsidi tersebut.

“Koordinasinya itu untuk mengetahui regulasinya. Termasuk menunggu surat resminya, karena sampai saat ini belum ada surat resminya,” ujar Puguh.

Seperti diketahui, pencabutan subsidi pada tiga jenis pupuk tersebut sangat berdampak pada kuota subsidi daerah. Namun, ketiga pupuk yang dicabut subsidinya itu tidak terlalu dominan di Bangkalan. (set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KOLOM

Menimbang Kebijakan Fiskal dan Asumsi Ekonomi Makro 2026

Oleh: Ketua Banggar DPR, Said Abdullah HARI ini, bertepatan dengan 20 Mei, sebagai hari kebangkitan nasional, ...
EKSEKUTIF

Pimpin Upacara Harkitnas, Wabup Antok Tekankan Pentingnya Menjaga Semangat Kebangkitan

NGAWI – Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2025. ...
LEGISLATIF

Soal Demo Ojol Tuntut Potongan Tarif, Puan: DPR Sedang Cari Win-Win Solution

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi aksi unjuk rasa besar-besaran ribuan pengemudi ojek online (ojol) ...
SEMENTARA ITU...

Dirham Akbar Jadi Ketua PBSI Lamongan, Fokus ke Pembinaan Atlet

LAMONGAN – Kepengurusan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Lamongan resmi dilantik oleh ...
LEGISLATIF

DPRD Jember Minta Rekanan Peserta Lelang Pengadaan Barang dan Jasa Dikaji Lagi

JEMBER – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Jember Edi Cahyo Purnomo (ECP) minta agar rekanan yang ...
LEGISLATIF

Reses Rita Haryati, Ini Daftar Aspirasi Warga yang Ditampung

MAGETAN – Ketua Komisi B DPRD Magetan, Rita Haryati menggelar pertemuan dengan warga di Desa Bangunasri Kecamatan ...