Minggu
15 Juni 2025 | 7 : 49

Jelang Iduladha, Daniel Rohi Imbau Peternak Waspadai Permainan Harga

PDIP-Jatim-Daniel-Rohi-29042022

SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur, Daniel Rohi, mengimbau masyarakat dan para peternak untuk waspada pada oknum yang memanfaatkan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) dengan membeli hewan kurban di bawah harga normal.

Menurutnya, wabah PMK telah berdampak besar pada psikologi dan penghasilan petenak, sehingga jangan diperparah dengan anjloknya harga jual sapi.

“Saya lihat di lapangan para peternak ini untungnya gak banyak, malah yang banyak itu tukang jagal. Harga daging kan tidak turun, kalau gitu yang untung pihak tertentu,” ujar Daniel di Surabaya, Rabu (29/6/2022).

Danro, sapaan akrabnya, menjelaskan, kalaupun ingin membeli dengan harga rendah, maka hendaknya membeli hewan yang potensi sembuh dari PMK-nya berat, sehingga bisa potong paksa dan tidak merugikan peternak.

“Ini sebenarnya oke daripada sapi tidak bernilai, tapi belilah dengan harga wajar. Jadi kalau yang potensi sembuhnya tinggi jangan beli harga rendah,” ungkapnya.

Selain itu, penjual dan tukang jagal juga harus jujur pada pembeli tentang kondisi hewan kurban. Misal, sebelumnya mereka dapat dari peternak dengan kondisi terjangkit PMK lalu dirawat hingga sembuh.

“Memang ini hal yang gak bisa dihindari. Ini mekanisme pasar. Yang bisa kita lakukan adalah mengimbau secara moral. Kalaupun beli ya dengan harga wajar,” tuturnya.

Seperti diketahui, tiap harinya penyebaran kasus PMK di Jawa Timur terus bertambah. Tercatat hingga Sabtu (25/6/2022), ada 111.503 kasus ternak terjangkit PMK.

Hal tersebut, menjadi refleksi bagi semua pihak. Setelah wabah menyebar, baru disadari bahwa tidak semua daerah memiliki rumah pemotongan hewan (RPH) yang memadai.

“Contoh di Malang Raya Pusat. Kalau mereka mau potong sapi itu harus ke Kediri terlalu jauh. RPH ada, tapi di Batu. Kalau jauh nanti belum sampai sana sapinya sudah mati,” jelas anggota Komisi B DPRD Jatim itu.

Untuk itu, ia mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk menghadirkan sentra RPH di wilayah berpopulasi sapi tinggi, dan mengupgrade tempat pemotongan hewan (TPH) lokal dengan menempatkan tenaga kesehatan.

“TPH masyarakat ini diupgrade diberi petugas agar bisa mengganti fungsi RPH. Diberi tenaga kesehatan untuk menseleksi sapi sehat atau tidak supaya layak di konsumsi,” pungkasnya. (nia/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KABAR CABANG

Bangkitkan Ekonomi Masyarakat, PDI Perjuangan Kabupaten Blitar Gelar Kontes Kambing

BLITAR – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar menggelar Kontes Kambing PE “Jerabang” Blitar Barat di Lapangan Desa ...
KABAR CABANG

Bulan Bung Karno, Tiga Pilar Partai di Ngawi Tanam Pohon di Sumber Nogo

NGAWI – Tiga pilar partai di Kabupaten Ngawi menanam pohon untuk memperingati Bulan Bhakti Bung Karno tahun 2025. ...
SEMENTARA ITU...

Trenggalek Punya Sistem Pengelolaan Sampah Terintegrasi dari Hulu ke Hilir

TRENGGALEK – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin memperkuat komitmennya dalam mewujudkan pembangunan yang ...
KABAR CABANG

DPC Kabupaten Probolinggo Gelar Jalan Sehat dan Bazar UMKM Meriahkan Bulan Bung Karno

KABUPATEN PROBOLINGGO – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Probolinggo menggelar kegiatan fun walk atau jalan sehat di ...
KRONIK

Sasar Penunggu Pasien hingga Driver Ojol, Relawan Buleks’99 Gelar Aksi Sosial di Kawasan RS Dr Soetomo

SURABAYA – Relawan Buleks’99 kembali menggelar aksi sosial bertajuk Jumat Berkah. Kegiatan ini berlangsung penuh ...
KRONIK

Kerek Ekonomi Lokal, Bupati Fauzi Minta Perusahaan Rokok Aktif untuk Tidak ‘Parkir Izin’

SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, mengimbau seluruh perusahaan rokok (PR) yang telah mengantongi ...