SURABAYA – Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani memberikan arahan kepada kader-kader Banteng Kota Pahlawan di Kantor DPC PDI Perjuangan Surabaya, Jalan setail, Surabaya, Selasa (1/3/2022) malam.
Pengarahan dari perempuan pertama di Indonesia yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu diikuti para kader dari struktural DPC dan perwakilan pengurus PAC dari 31 kecamatan se-Surabaya. Sementara Pengurus Ranting dan Pengurus Anak Ranting mengikuti secara virtual dari tempat masing-masing.
Puan Maharani dalam arahannya menyampaikan, menyongsong Pemilu 2024, dibutuhkan kesiapan dari seluruh kader untuk mencapai tujuan bersama, yakni menang pemilu ketiga kalinya secara beruntun atau hattrick. “Pemilu sudah dekat, kita harus siap,” ujar Puan.
Puan Maharani mengatakan, pelaksanaan pemungutan suara pemilu mendatang telah ditetapkan pada 14 Februari 2024, bertepatan dengan perayaan Hari Valentine atau hari kasih sayang. Dihitung mundur hari H pemilu dengan saat ini, rentang waktu tercatat 715 hari.
“Kenapa harus hari kasih sayang, karena supaya Pemilu bisa berjalan damai seperti hari kasih sayang,” katanya.
Cucu dari Proklamator RI Soekarno tersebut juga mengingatkan para kader untuk tidak lengah dengan hasil survei dari sejumlah lembaga yang menempatkan PDI Perjuangan sebagai partai politik dengan tingkat elektabilitas tertinggi.
“Hasil survei itu jangan membuat kita lengah, ini menjadi tantangan bagi kita. Bahwa kita sebagai partai yang alhamdulillah sudah menang 2 kali pemilu, untuk mempertahankannya sekaligus mencetak hattrick dengan menang ketiga kali secara beruntun. Siap mencetak hattrick?,” tanya Puan kepada para kader disambut teriakan: “Siaaap!”.
Menang pemilu mendatang, lanjut Puan, sebagai jalan bagi PDI Perjuangan untuk membangun negara sesuai dicita-citakan Bung Karno. Karena itu, kata Puan Maharani, ”Harus ada yang menjaga, meneruskan dan memajukan PDI Perjuangan ini untuk meneruskan cita-cita Bung Karno.”.
Kenangan Khusus
Tak sekadar memberikan pengarahan, Puan Maharani juga menceritakan kenangan dirinya dengan Kota Surabaya. Dimana pada 1993, PDI melakukan perlawan secara terbuka terhadap orde baru dari Surabaya dengan menggelar kongres luar biasa (KLB) di Sukolilo. KLB secara defacto menetapkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI. Namun, hasil kongres tidak diakui rezim dengan menggelar kongres tandingan.
“Kejadian di Sukolilo saya hadir, ketika itu baru mau kuliah. Kota Surabaya dalam sejarahnya selalu menjadi die hard, berada di garda paling depan saat membela Ibu Megawati,” kenang Puan.
Sementara itu, Ketua DPC Surabaya Adi Sutarwijono mengaku bergembira dengan kedatangan Puan Maharani di kantor DPC.
“Tentu saja kami senang dan berbahagia. Kedatangan ibu Puan itu memberikan semangat bagi kita semua, seluruh kader PDI Perjuangan Surabaya dan kita menyambut dengan antusias. Kita bangga dengan kedatangan ibu Puan Maharani ke kantor DPC Surabaya,” ujar Adi Sutarwijono.
Meskipun berlangsung singkat, lanjut Adi, namun arahan yang diberikan Puan Maharani telah memberikan semangat kepada seluruh angggota PDI Perjuangan Surabaya untuk terus berjuang melakukan yang terbaik. Terutama dalam mencetak hattrick pada Pemilu 2024.
“Ini semakin memotivasi kita untuk memenangkan Pemilu 2024. Setelah ini kami akan melanjutkan konsolidasi di tingkat organisasi sampai ke akar rumput, terus melayani masyarakat, apa yang menjadi persoalan masyarakat, yang menjadi kebutuhan masyarakat, semaksimal mungkin kita memperjuangkan dengan kekuatan yang ada,” terang Adi Sutarwijono yang juga Ketua DPRD Surabaya ini. (nia/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS