SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen terus menurunkan angka kemiskinan warga di wilayahnya dengan memperbanyak program padat karya.
Salah caranya, membuka lapangan pekerjaan, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan kehilangan pekerjaan akibat Covid-19 melalui pendampingan serta pemberdayaan UMKM.
Menurut Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, UMKM merupakan pilar penting dalam menggerakkan perekonomian Indonesia.
“Karena itulah saya membuka lapangan pekerjaan untuk teman-teman keluarga MBR. Sehingga mereka punya penghasilan dan bisa lepas dari MBR,” kata Eri Cahyadi, Rabu (29/12/2021).
Politisi PDI Perjuangan tersebut juga mengingatkan anak muda, khususnya anak dari keluarga MBR, agar tidak hanya berpangku tangan. Namun terus gigih berupaya, sembari pemkot menyiapkan lapangan kerja untuk mereka.
“Jadi keluarga MBR yang masih muda jangan hanya nadah atau meminta. Saya sudah perintahkan teman-teman semuanya untuk mendata yang muda-muda itu berapa, agar dijadikan pengusaha,” ujarnya.
Lapangan kerja yang tengah digarap pemkot, di antaranya berupa servis mobil atau cuci kendaraan bermotor. Nantinya yang mengelola usaha itu adalah anak-anak muda dari keluarga MBR.
“Kita akan buka tempat servis atau cuci mobil, nanti juga (yang mengelola) dari teman-teman yang memang belum punya pekerjaan, yang mereka harus dari keluarga MBR. Makanya kita buatkan pekerjaan dan yang bekerja nanti biar teman-teman, semuanya warga Surabaya,” beber Eri.
Banteng Surabaya yang akrab disapa Cak Eri tersebut menyampaikan, bahwa hal ini sesuai dengan arahan Presiden RI Jokowi yang menginstruksikan agar setiap kepala daerah memperbanyak program padat karya.
“Sehingga apa yang diinginkan Pak Presiden itu kita lakukan, yakni program padat karya. Sehingga masing-masing warga mendapat penghasilan dan ekonominya bisa naik,” ujarnya.
Di sisi lain, dia juga mengungkapkan, bahwa pemkot berupaya meningkatkan kualitas produk UMKM agar jangkauan pasarnya lebih luas.
Bahkan, pemkot turut membantu mempromosikan produk UMKM ke sektor Perbankan, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) maupun semua investor yang ada di Surabaya.
“harapan saya ada kolaborasi sinergi antara pemerintah, BUMD, Perbankan dan semua investasi yang ada di Surabaya. Sehingga bisa bergerak bersama,” kata Cak Eri.
Selain itu, supaya produksi UMKM Kota Pahlawan bisa terus bergerak, pihaknya juga mendorong aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya dan masyarakat luas untuk selalu menggunakan produk UMKM.
“Seperti yang pernah saya sampaikan bahwa bagaimana supaya anak-anak kita SD-SMP, anak ASN, agar menggunakan sepatu atau seragam produknya UMKM,” pesannya. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS