JAKARTA – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan PDI Perjuangan mengucapkan selamat dan berbangga atas keputusan Presiden Jokowi melantik Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang ketuanya dijabat Prof Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri, Rabu (13/10/2021).
Pelantikan Megawati dan anggota Dewan Pengarah BRIN, berlangsung di Istana Negara Jakarta. Anggota Dewan Pengarah BRIN yang juga dilantik, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Sri Mulyani S.E., M.Sc., Ph.D dan Menteri Bappenas Dr. (H.C.) Ir. H. Suharso Monoarfa sebagai wakil ketua, dan Dr. (H.C) Sudhamek Agung Waspodo Sunyoto sebagai sekretaris
Sedang anggota Dewan Pengarah BRIN adalah Prof. Emil Salim, Prof. I Gede Wenten, Bambang Kesowo S.H., LL.M , Prof Adi Utarini, Prof. Marsudi Wahyu Kisworo dan Ir. Tri Mumpuni.
Baca juga: Hari Ini, Jokowi Lantik Megawati jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN
Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 45 tahun 2021 yang ditetapkan pada 12 Oktober 2021.
“Melalui struktur Dewan Pengarah BRIN ini diharapkan bisa membawa Indonesia semakin berkompetisi di dunia. Semoga BRIN bisa menata dan mengelola seluruh lembaga riset serta membawa Indonesia bergerak menuju negara berbasis ilmu pengetahuan,” kata Hasto.
Menurutnya, Keputusan Presiden Jokowi yang menempatkan BRIN sebagai infrastruktur kemajuan bangsa melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menempatkan riset dan inovasi sebagai pilar Indonesia Berdikari mendapat dukungan penuh dari PDI Perjuangan.
Dan sesuai ketentuan peraturan-perundang-undangan yang menempatkan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ex officio sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN merupakan keputusan tepat.
“Karena riset dan inovasi harus digerakkan oleh ideologi bangsa agar Indonesia benar-benar berdaulat, berdikari, dan bangga dengan jati diri kebudayaannya. Kebijakan pembangunan pun harus berlandaskan pada riset dan inovasi ilmu pengetahuan serta teknologi, yang berpedoman pada ideologi Pancasila,” jelas Hasto.
Selama ini, tambah dia, Megawati sangat konsisten menyuarakan pentingnya penguasaan ilmu-ilmu dasar, riset dan inovasi dan terus memerjuangkan peningkatan anggaran penelitian 5% dari PDB.
Presiden ke-5 RI ini juga penggagas awal dari BRIN, dengan mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar BRIN hadir menjabarkan politik Indonesia Berdikari, dengan memfokuskan diri pada penelitian untuk manusia Indonesia, flora, fauna dan teknologi itu sendiri.
Menurutnya, kepedulian Megawati itu merupakan bentuk dukungan konkret untuk pengembangan riset dan inovasi nasional yang memang memerlukan sumber daya finansial yang besar.
“Selain itu dalam perspektif geopolitik, riset dan inovasi juga sangat penting di dalam membangun kekuatan pertahanan melalui penguatan kapabilitas industri pertahanan dengan semangat percaya pada kekuatan sendiri,” bebernya.
Dia menekankan, riset dan inovasi adalah kata kunci perkembangan teknologi, pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sebuah bangsa. Dengan menyatukan berbagai lembaga riset dalam satu kapal dengan satu nakhoda diharapkan tidak terjadi lagi duplikasi riset dan kesimpangsiuran tata kelola riset di Indonesia.
Di sisi lain, imbuh Hasto, sumber daya manusia kita memiliki kualitas yang tidak kalah dari negara lain. Banyak anak bangsa yang ikut terlibat di bidang riset dan pengembangan teknologi di berbagai lembaga riset tingkat dunia.
“Atas hal itu, saatnya semua pihak menyelaraskan gerak antara lain pemerintah, kekuatan sosial politik, serta masyarakat demi kemajuan dan kejayaan Indonesia Raya,” tandas Hasto. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS