Sabtu
19 April 2025 | 12 : 38

Peluang! Udang Vaname Kabupaten Probolinggo Tembus Pasar Luar Negeri

pdip-jatim-bupati-proobolinggo-100821-timbul-prihanjoko-a

KABUPATEN PROBOLINGGO – Pemkab Probolinggo melakukan inovasi budi daya udang Vaname secara sederhana dan murah agar bisa diterapkan dalam skala rumah tangga. Inovasi dilakukan mengingat terbukanya peluang pasar mancanegara akan kebutuhan udang bernama ilmiah Litopenaeus Vannamei tersebut.

Menurut Plt Bupati Timbul Prihanjoko, udang Vaname merupakan komoditas budidaya perikanan yang memberikan nilai ekonomi cukup tinggi dengan pangsa pasar luas dan segmen pasar yang fleksibel. Pada tahun 2020, ekspor udang Vaname dari Provinsi Jawa Timur hanya mampu memenuhi kebutuhan impor negara Amerika, Jepang dan Cina.

Kader PDI Perjuangan ini menjelaskan, mayoritas produksi udang Vaname dari Kabupaten Probolinggo dikirim untuk memenuhi kebutuhan ekspor di luar negeri. Dengan potensi ekonomi yang sangat besar, sehingga menjadi peluang usaha yang sangat menarik.

“Dan menjadi pengungkit peningkatan pendapatan pembudidaya kecil sebesar 50-300%,” kata Plt Bupati Timbul Prihanjoko, Jumat (8/10/2021).

Inovasi budidaya udang Vaname skala rumahan dipresentasikan Plt Bupati Timbul Prihanjoko secara daring, Kamis (7/10) dalam ajang Kompetisi Inovasi Layanan Publik (Kovablik) Provinsi Jatim 2021. Inovasi dimaksud bertajuk: BUMI KRAKSAN, singkatan dari Budidaya Udang vannaMeI Kolam bundaR menggunAKan raS di media Air laut buatAN.

Teknologi budidaya dirancang sederhana sehingga mudah diadopsi oleh masyarakat. Agar bisa diterapkan dalam skala rumah tangga dengan memanfaatkan lahan terbatas. Inovasi juga didesain agar bisa diterapkan oleh warga yang tinggal jauh dari pantai karena menggunakan air laut buatan.

“BUMI KRAKSAAN ini memiliki keunikan dan kebaharuan. Yaitu produktivitas 2-3 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan budidaya sistem konvensional. Untuk biaya investasi dan operasional terjangkau sebesar Rp 20.750.000 untuk 2 unit kolam,” terang Plt Bupati Timbul.

Lebih lanjut Plt Bupati Timbul menambahkan, ada tiga prinsip inovasi yang dilakukan. Pertama menggunakan air laut buatan yaitu dengan mencampur 125 liter air tawar, 1 kilogram garam krosok dan 2 liter air bittern atau air sisa dalam pembuatan garam yang mengandung banyak mineral. (drw/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Bupati Sugiri Tinjau Jembatan Ambrol, Juli atau Agustus Bisa Dibangun

PONOROGO – Ambrolnya Jembatan Mingging di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, pada 28 Maret lalu, mendapatkan ...
KABAR CABANG

DPC Tulungagung Terima Kunjungan Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah

TULUNGAGUNG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung menerima kunjungan Mahasiswa ...
KRONIK

Konsisten, Banyuwangi 13 Tahun Berturut-turut Raih WTP

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kembali menunjukkan kinerja positif pengelolaan keuangan ...
LEGISLATIF

Puan Maharani Soroti Kekerasan Seksual yang Dilakukan Tenaga Medis

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti kekerasan seksual yang diduga dilakukan tenaga medis, khususnya ...
KRONIK

Menu Makanan Bergizi Gratis di Pamekasan Disorot, DPRD Jatim Minta Perbaikan

PAMEKASAN – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menjadi sorotan setelah ...
EKSEKUTIF

Bupati Yani Bersyukur Pemkab Gresik Raih Opini WTP 10 Kali Berturut-turut

GRESIK – Pemerintah Kabupaten Gresik kembali mencatatkan prestasi gemilang dalam pengelolaan keuangan daerah. ...