SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan, tidak ada yang minta jabatan, termasuk anak pejabat, dalam proses seleksi calon direksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya.
“Ada isu yang mendaftar si inilah, atau si itulah nanti minta jabatan. Saya pastikan itu tidak akan pernah terjadi. Pansel tidak melihat latar belakang para peserta,” tegas Eri Cahaydi di Surabaya, Selasa (14/9/2021).
Dia menyilakan para peserta bertarung dengan sehat, selama memiliki kemampuan dan lolos seleksi. Menurutnya, siapapun itu berhak karena nantinya ada tesnya.
“Jadi silakan ikut. Jangan ada stigma mengejar jabatan, minta-minta jabatan,” ujarnya.
Menurut Eri, setiap orang yang memenuhi persyaratan, berhak mendaftarkan diri mengikuti seleksi calon Direksi PDAM Surya Sembada. Kader Banteng ini memastikan, tidak ada praktik KKN dalam penyelenggaraan seleksi tersebut.
Oleh karena itu, tambah Eri, semua orang bisa mendaftar dan punya hak sama mengikuti seleksi Direksi PDAM Surya Sembada, baik itu anak pejabat atau mantan pejabat. Namun, siapapun yang mendaftar itu juga harus memiliki kompetensi dan memenuhi persyaratan.
“Semua bisa mendaftar dan punya hak sama, apakah anak pejabat, atau mantan pejabat. Jadi kalau mereka mendaftar jangan suudzon dan berburuk sangka. Saya minta semua anak-anak muda potensial untuk mendaftar tanpa melihat batas umur minimal 35 tahun sesuai Perda dan Perwali,” terang Eri.
Dia juga menjelaskan, bahwa dalam rekrutmen ini, panitia seleksi (pansel) mengubah persyaratan pendaftaran dengan menambahkan syarat usia pendaftar, yakni minimal 35 tahun.
Ini setelah Pansel menerima masukan dari ahli hukum dan Jaksa Pengacara Negara (JPN) agar persyaratan juga mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 54 Tahun 2017 Tentang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Setelah ada pendapat hukum, PP 54/2017 harus dimasukkan, maka dalam evaluasi pansel memperhitungkan batas umur minimal 35 tahun. Saya lebih senang tidak ada batas umur, tapi nanti dibilang KKN,” katanya.
Maka dari itu, Eri juga minta maaf kepada seluruh pemuda yang memiliki kemampuan namun terkendala dengan batasan umur. Meski demikian, sebagai seorang pemimpin, ia sebenarnya ingin memberikan kesempatan kepada pemuda-pemuda potensial tersebut.
Eri juga minta dan mempersilakan kepada seluruh pegawai PDAM mulai dari jajaran manager hingga staf yang memenuhi persyaratan, agar ikut mendaftar seleksi Calon Direksi PDAM.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu berharap, nantinya, siapapun yang menjadi Dirut PDAM harus mengutamakan kepentingan warga Surabaya terlebih dahulu. Dia ingin, tidak ada lagi wilayah di Kota Pahlawan yang tidak teraliri aliran air PDAM.
“Dalam waktu satu tahun ke depan investasinya harus digunakan untuk seluruh warga Surabaya. Tidak ada lagi wilayah di Surabaya yang tidak teraliri air PDAM. Kalau ada direksi yang terpilih, nanti kita minta buat pakta integritas, jadi kalau dia tidak menjalankan itu, maka dia bersedia untuk mengundurkan diri dan dicopot dari jabatannya,” tandas Eri. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS