JEDDAH – Posko Perjuangan Tenaga Kerja Indonesia (Pospertki) Arab Saudia, akan menggelar Musyawarah I di kota Jeddah, pada pertengahan Oktober. Musyawarah ini digelar dua hari, yakni Kamis (16/10/2014) dengan agenda pembukaan dan sidang, serta, Jumat (24/10/2014) acara pelantikan pengurus baru dan penutupan.
Menurut Ketua Tim Formatur Musyawarah Ubaidillah, acara tersebut akan dihadiri puluhan anggota dan perwakilan dari beberapa kota di Saudi Arabia. “Agenda hari pertama difokuskan kepada sidang – sidang seperti penyempurnaan atau perubahan AD/ART, pemantapan program kerja, dan pemilihan Ketua Pospertki periode kedua,” jelas Ubaidillah, sebagaimana rilis yang diterima Infokom PDI Perjuangan Jawa Timur, Sabtu (11/10/2014).
Sementara, Sekretaris Tim Formatur Oktavian menambahkan, sidang awalnya akan dipimpin sementara oleh Tim Formatur hingga terbentuknya pimpinan sidang saat musyawarah digelar. Anggota Tim Formatur, di antaranya Ubaidillah, Suwito Adhy, Oktavian, Hasani Marsup, dan Aisyah Mustafa.
Jajaran pengurus Perwalu PDI Perjuangan Saudi Arabia akan menghadiri saat pembukaan saja, dan selama saat sidang musyawarah, mereka memutuskan untuk tidak terlibat. Selain menjaga independensi, mereka menyerahkan sepenuhnya relawan dan anggota Pospertki.
Pada periode pertama 2009 – 2014, Ketua Pospertki Saudi Arabia dipimpin Zainal Arifin. Dalam Musyawarah nanti, sudah muncul nama – nama kandidat Ketua untuk menggantikan Zainal Arifin, di antaranya Ramida Muhammad dan Trisno Suprianto.
“Dalam tatib (tata tertib), ada dua cara pemilihan ketua yaitu melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. Bila dalam musyawarah tidak mencapai mufakat, akan dilakukan dengan opsi kedua yaitu voting,” jelas Okta.
Pospertki Saudi Arabia dibentuk dan dideklarasikan 25 September 2009. Pospertki termasuk organisasi sayap Perwalu PDI Perjuangan Saudi Arabia sebagai gerakan sukarelawan untuk memperjuangkan hak dan keadilan TKI.
Sejak dideklarasikan, tercatat ratusan kasus TKI dari yang ringan hingga berat telah diperjuangkan. Selain bergerak di bidang advokasi TKI, Pospertki juga bergerak dalam hal pendidikan, sosial, dan budaya. Pospertki dibentuk untuk melanjutkan visi misi dari Tim Bakti Sosial Formida Peduli TKI Kolong Jembatan Kandara, yang masa tugasnya berakhir dan dibubarkan pada 7 September 2009.
Tim Bakti Sosial Peduli TKI Kolong Jembatan Kandara dicetuskan salah satu pimpinan PDI Perjuangan Saudi Arabia pada 28 Juni 2009. Peran Tim Baksos kala itu memperjuangkan aspirasi WNI yang telantar di kolong jembatan Kandara, sekaligus menyalurkan bantuan konsumsi dan kesehatan. Bekerja sama dengan Pemerintah RI melalui KJRI Jeddah, pada 29 Agustus 2009 tim baksos berhasil mengevakuasi 1.200 WNI di kolong jembatan kandara untuk diproses pemulangannya ke Indonesia. (pri)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS