Rabu
21 Mei 2025 | 8 : 28

APBN 2015 Seharusnya Cerminkan Transisi Kepemimpinan

Hasto saat di makam BK

Hasto saat di makam BKJAKARTA – Tim Transisi Jokowi-JK mengritik Rancangan APBN 2015. Penyampaian nota keuangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menonjolkan sisi keberhasilan dinilai tak seirama dengan realitas beratnya tantangan yang akan dihadapi pemerintahan baru.

Deputi Tim Transisi Hasto Kristiyanto mengakui, postur anggaran menampakkan belanja negara seperti melonjak hingga mencapai Rp 2.019,9 tiliun. Pendapatan negara, ungkap Hasto, juga seperti meroket menjadi Rp 1.762,3 triliun.

“Namun apa makna APBN tersebut dalam perspektif ideologi menjadi bangsa yang berdikari dan kerakyatan?” kata Hasto, sebagaimana keterangan tertulisnya kepada wartawan, Sabtu (16/8/2014).

Dia berpendapat, APBN 2015 seharusnya mencerminkan transisi kepemimpinan untuk menciptakan dasar yang lebih baik bagi perekonomian Indonesia ke depan. Oleh karena itu, RAPBN 2015 seharusnya menyisakan ruang fiskal yang cukup bagi pemerintahan baru hasil Pilpres 2014.

Namun, kata Hasto, nampaknya postur anggaran yang diusulkan tersebut justru sebagai gambaran jebakan” politik populis yang terakumulasi sejak 2008. Bahkan, tambah dia, dalam politik belanja pun nampak besarnya pengeluaran wajib yang hanya menyisakan sedikit ruang untuk menciptakan kemakmuran untuk rakyat.

Presiden SBY, kata Hasto, seharusnya lebih realistis dan berani mengungkapkan fakta terhadap besarnya persoalan perekonomian nasional di 2015.

Masalah itu tidak hanya aspek fundamental berupa rendahnya rasio perpajakan yang besarnya hanya sekitar 12,3 persen. Besarnya subsisi BBM dan listrik sebesar Rp 364 triliun akibat politik populis dan kegagalan reformasi struktural industri migas menjadi persoalan yang sangat serius.

“Belum lagi utang ikutan terhadap Pertamina yang mencoba ditutup-tutupi dengan besaran sekitar Rp 48 triliun akibat beban subsidi BBM tahun lalu yang belum diselesaikan hingga saat ini. Selain itu, APBN dirancang defisit anggaran sebesar Rp 257 triliun,” ungkap Hasto.

APBN 2015, lanjutnya, seharusnya dirancang lebih realistis tanpa menyertakan defisit yang mencerminkan ketergantungan negara terhadap pembiayaan yang berasal dari utang luar negeri dan dari pasar uang.

Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan ini melihat postur RAPBN 2015 yang diusulkan pemerintahan SBY, nampak bahwa sikap kenegarawanan untuk meletakkan fundamen fiskal yang kuat sangatlah diperlukan. Disinilah proses transisi pemerintahan yang sebenarnya, yakni keberanian membuka berbagai persoalan sistemik yang eksis di dalam sistem perekonomian Indonesia.

Dia menyayangkan pemerintahan SBY tidak terbuka untuk membuka persoalan seperti ketidakberhasilan dalam reformasi perpajakan, dan ketidakmampuan melakukan efisiensi di sistem produksi dan distribusi di sektor perminyakan.

Untuk itulah, imbuh Hasto, maka kepemimpinan Jokowi-JK terus mengkaji berbagai inisiatif baru. Tidak hanya sebagai pelaksanaan visi misi, namun untuk meletakkan dasar bagi bekerjanya ekonomi berdikari yang percaya pada kekuatan rakyat sendiri.

“Saatnya seluruh gagasan terobosan diambil, yang di satu sisi memastikan penerimaan negara semakin besar. Di sisi lain merombak politik alokasi dan distribusi yang lebih mencerminkan keadilan bagi peningkatan kemampuan rakyat dalam berproduksi,” ujarnya. (pri/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Jelang Idul Adha, Erma Ingatkan Pentingnya Perlindungan Ekonomi Peternak

SURABAYA – Menjelang Hari Raya Idul Adha, anggota Komisi B yang juga Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa ...
KRONIK

Diskusi 27 Tahun Reformasi, Abidin Fikri Tegaskan Pendidikan Rakyat untuk Memutus Kemiskinan

JAKARTA – Yayasan 98 Peduli menggelar diskusi bertajuk Pendidikan Kerakyatan dalam Pengentasan Kemiskinan di DPP ...
ROMANTIKA

Polemik Soal Pakaian Seragam Partai

SETAHUN setelah Sukarno dan beberapa temannya mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 4 Juli 1927, timbul ...
KRONIK

Kecelakaan Kereta Api di Magetan Renggut 4 Nyawa, Rita Haryati Besuk Korban Selamat

MAGETAN – Ketua Komisi B DPRD Magetan, Rita Haryati, menunjukkan empati dan rasa sosialnya dengan membesuk korban ...
HEADLINE

Minta Pemerintah Hati-Hati soal Tulis Ulang Sejarah, Puan: Jangan Ada Pengaburan

JAKARTA – Ketua DPR Puan Maharani menanggapi rencana pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan yang berencana ...
KRONIK

Bupati Ipuk: Jadikan Semangat Kebangkitan Pemantik Gotong Royong Tuntaskan Kemiskinan

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menggelar peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ...