Sabtu
15 Maret 2025 | 8 : 36

Gagal Nyoblos, Mengadu ke Kantor DPD Jatim

gagal nyoblos

gagal nyoblosSURABAYA – Denny tak bisa sembunyikan kecewaan setelah gagal nyoblos dalam pemilihan presiden, Rabu (9/7/2014). Pria bernama lengkap Denny Fernando (29) ini mengadu pada tim hukum DPD PDI Perjuangan Jawa Timur bersama 5 orang kawannya yang mengalami nasib serupa.

Sekira pukul 13.15 WIB mereka diterima Didik Prasetiyono selaku LO KPU tim pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla Jawa Timur di ruang lantai 2 kantor PDI Perjuangan Jatim jalan Kendangsari Industri 57, Surabaya.

“Kami sudah jauh hari menanyakan pada ketua RT apakah perlu mengurus surat pindah pilih, kata Pak RT-nya tidak perlu, bisa pakai KTP saja, jadi kami santai,” tutur Denny pria asal Temanggung, Jawa Tengah yang bekerja sebagai karyawan di Surabaya itu mengawali laporannya.

Namun setelah datang ke tempat pemungutan suara (TPS) di kompleks Siwalankerto Permai, Surabaya hari ini ternyata mereka tak bisa memberikan suara. Denny dan kawan-kawannya diminta formulir A5 oleh petugas KPPS.

“Kata petugas di TPS, kami bisa urus ke kelurahan. Kami pun tadi ke kantor kelurahan, tapi sudah tidak bisa lagi, kata mereka. Makanya ini kami melapor ke sini untuk menanyakan solusi,” kata Ferry Permana(26) pria asal Lumajang yang ikut mengadu bersama Denny.

Ferry juga bekerja di Surabaya hingga ia berharap bisa nyoblos di Surabaya dengan mudah tanpa repot mesti pulang ke Lumajang. “Kalau tahu harus mengurus formulir A5 tentu kami akan urus jauh hari. Sayang kan begini ini suara kami hilang,” keluh dia sambil menunduk lesu setelah melihat jam di dinding menunjukkan pukul 13.00 wib, saatnya TPS ditutup.

Bersama mereka ada pula Andi Fernando (24) asal Madiun, Alexander Christofer (24) asal Kalimantan Barat, Paulina Permatasari (22) asal Lumajang, dan Ofel Surya Dharmawan (20) asal Jember yang semuanya mahasiswa Universitas Petra Surabaya.

Kegagalan para pemuda ini untuk menyalurkan suaranya karena disinformasi ini disayangkan oleh Didik Prasetiyono usai menerima laporan mereka. “Ini akan menjadi catatan evaluasi tersendiri agar perbaikan sistem pemilu di Indonesia lebih baik. Jangan sampai ada warga negara yang kehilangan hak pilihnya karena sistem yang tidak baik,” tegas dia. (sa)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Tak Harus Bertemu, Sutardi Persilakan Masyarakat Sampaikan Aspirasi Lewat WhatsApp

MADIUN – Kecanggihan teknologi yang berkembang pesat menjadi salah satu yang memudahkan masyarakat untuk mencari ...
LEGISLATIF

Reses Bersama Awak Media, Ketua DPRD Kota Mojokerto Paparkan Inpres tentang Efisiensi

MOJOKERTO – Ketua DPRD Kota Mojokerto, Ery Purwanti menggelar reses di salah satu warung kopi (warkop) di Kecamatan ...
LEGISLATIF

Fraksi PDI Perjuangan Dorong UHC Jember Terpenuhi 100 %

JEMBER – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember mendesak agar Universal Healt Coverage (UHC) di Kabupaten Jember ...
LEGISLATIF

Puan Minta Perlindungan Maksimal Bagi Korban Kekerasan Seksual Eks Kapolres Ngada

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menekankan pentingnya perlindungan bagi para korban dalam kasus dugaan ...
KRONIK

Eddy Tarmidi Ikut Salurkan Sembako Bantuan PDI Perjuangan Jatim ke Masyarakat

SURABAYA – Pada bulan Ramadan tahun ini DPD PDI Perjuangan membagikan 56.000 paket sembako melalui Dewan Pimpinan ...
KRONIK

Perkenalkan Potensi Lokal, Pemkab Sumenep Gelar Festival Srikaya 2025

SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, menggelar Festival Srikaya di halaman Kantor Pemkab ...