SURABAYA – Di bawah terik siang kota Surabaya yang menyengat, puluhan orang tergabung dalam Arek Suroboyo Pro Reformasi (ASPR) mendeklarasikan dukungannya kepada capres-cawapres H. Ir. Joko Widodo-H. M. Jusuf kalla. Dengan menggunakan kaos putih dan merah bertuliskan Relawan Jokowi, Joko Widodo Presidenku, para aktivis tahun 90-an ini mendeklarasikan dukungannya di Yayasan Dharma Mulia, Tambak Bayan Tengah 38, Surabaya.
Koordinator ASPR, Sahat Aritonang mengungkapkan bahwa dukungan ASPR merupakan komitmen garis perjuangan untuk menolak rezim orde baru dan kroni-kroninya. “Kami, Arek Suroboyo Pro Reformasi, mendukung pasangan Jokowi-JK bukan semata-mata ikut arus. Tapi ini bukti komitmen kami untuk menolak setiap orang yang jadi bagian rezim orde baru untuk berkuasa,” tandas Sahat, Selasa (24/6/2014).
Menurut Sahat pasangan Jokowi-JK memiliki garis yang senafas dengan ASPR. Karena capres-cawapres dua jari ini tidak menjanjikan untuk memberikan gelar pahlawan pada mantan Presiden RI, Soeharto. “Kami tidak ingin mengkhianati ikrar kami untuk menolak rezim orde baru dan kroninya, ” tandas Sahat disambut teriakan “merdeka” para peserta.
Sedangkan Hendry Hadi, seorang senior ASPR dalam deklarasinya menegaskan, ASPR mendukung Jokowi-JK karena pasangan lainnya dianggap menodai arti perjuangan rakyat dan mahasiswa dengan ingin membangkitkan kembali orde baru. “ASPR minta Jokowi-JK untuk meneruskan agenda reformasi 98,” papar Hendry.
Selain mendukung Joko Widodo- JK menjadi presiden dan wakil Presiden 2014-2019, ASPR juga mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi dan mengawal proses pilpres 2014. Tak kalah penting, ASPR juga mengajak masyarakat menolak segala kecurangan dan politik uang. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS