TRENGGALEK – Bupati Mochamad Nur Arifin menyampaikan pidato awal jabatan dan visi misi di ruang sidang paripurna DPRD Trenggalek, Kamis (6/3/2025).
Dalam rapat paripurna tersebut, Mas Ipin sapaan akrab Mochamad Nur Arifin menekankan pentingnya efisiensi dalam upaya menjalankan Inpres No 1 tahun 2025.
Di Pemkab Trenggalek, hal itu ditindaklanjuti dengan melakukan penyisiran anggaran yang dimungkinkan bisa dilakukan efisiensi.
Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek tersebut minta agar Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) melakukan penghematan mulai dari honor, hingga anggaran konsumsi bupati.
Bahkan pengadaan mobil dinas baru yang dianggarkan sebesar Rp 800 juta juga ditolak oleh Mas Ipin.
“Dari penyisiran tersebut, kita mendapatkan anggaran penghematan Rp 49 miliar. Namun sesuai konstitusi, anggaran tersebut dikembalikan lagi untuk pendidikan dan kesehatan sehingga sisa Rp 14 miliar,” jelas Mas Ipin.
Lulusan Magister Manajemen Sumberdaya Manusia Universitas Airlangga Surabaya itu telah merencanakan sisa anggaran yang ada digunakan untuk pembangunan infrastruktur.
Salah satunya adalah dengan melakukan perbaikan jalan berlubang agar masyarakat bisa lebih aman dan nyaman saat bepergian, apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
“Sisa anggaran tersebut kita maksimalkan untuk memperbaiki jalan berlubang dengan membentuk satuan tugas dan kelompok swadata (Satgas Daya) anti jalan berlubang di bawah Dinas PUPR,” tegasnya.
Dalam waktu dekat, Mas Ipin akan melakukan penyisiran kembali untuk menutup hilangnya APBD Kabupaten Trenggalek sebesar Rp 60 miliar dari dana transfer pusat. Yakni dana alokasi khusus (DAK) dan dana alokasi umum (DAU).
Dengan penyisiran tersebut diharapkan program kerja yang telah disusun tetap bisa dijalankan sehingga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat. (aris/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS