TRENGGALEK – Pemerintah Kabupaten Trenggalek melaksanakan uji coba program makan bergizi gratis di dua sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, Kamis (20/1/2025).
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin melaunching secara langsung program prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tersebut.
Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin menyebutkan prototipe makan siang bergizi di Trenggalek dilaksanakan lebih efisien dan hemat karena siswa membawa alat makan sendiri dari rumah.
Baca juga: Puji Prototipe Makan Bergizi Gratis Pemkab Trenggalek, Novita Hardini: Efisien dan Berbasis Swadaya
Dengan demikian tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk membeli wadah dan anggaran tersebut bisa dialihkan untuk meningkatkan kualitas menu makan bergizi siswa.
“Saya paling bahagia melihat siswa membawa alat makan sendiri, sehingga tidak ada antrean panjang dan makanan tetap hangat,” ujar Mas Ipin yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek tersebut, Kamis (30/1/2025).
Mas Ipin menambahkan pendanaan program tersebut berasal dari sedekah yang dikumpulkan melalui Baznas dan dalam pelaksanaannya Pemkab Trenggalek melibatkan kantin sekolah agar ikut mendapatkan manfaat dari program tersebut.
Dia juga menggandeng wali murid dalam penyediaan makanan dengan tujuan agar menu yang dihidangkan sesuai selera anak-anak.
Tak cukup sampai di situ, TP PKK pun juga digandeng Mas Ipin untuk mengajak ibu-ibu memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan bercocok tanam sayuran yang digunakan untuk bahan baku menu makan siang bergizi.
“Kalori harian dari menunya juga sudah tercukupi sepertiga, karena ada karbohidratnya dari nasi, ada vitamin dan mineralnya dari pisang, lalu proteinnya dari ayam dan juga dari tahu, kemudian sup-nya tadi saya lihat isinya ada sawi, ada buncis dan lainnya,” lanjutnya.
Pemilihan lokasi program di daerah pegunungan bukan tanpa alasan. Mas Ipin menjelaskan bahwa anak-anak di wilayah tersebut memerlukan asupan energi lebih banyak karena perjalanan mereka ke sekolah lebih menantang dibandingkan dengan anak-anak yang berada di wilayah kota.
“Setelah ini mungkin kita akan merambah ke sekolah luar biasa. Kemudian selanjutnya percobaan ke SMA,” ucap lulusan Magister Manajemen Sumberdaya Manusia Universitas Airlangga Surabaya ini.
Meskipun SMA menjadi kewenangannya provinsi, sebagai pemerintah daerah, Mas Ipin ingin memastikan program yang bermanfaat tersebut bisa dijalankan di SMA-SMA di Trenggalek.
“Dengan melibatkan kantin sekolah, wali murid dan pengawasan dari Dinas Kesehatan, program ini bisa lebih hemat, efisien dan tetap higienis,” pungkasnya. (aris/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS