MOJOKERTO – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Mojokerto, dr Rambo Garudo, menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban insiden yang menimpa sejumlah siswa SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, Yogyakarta.
Rambo juga mendesak adanya evaluasi mendalam terhadap kegiatan outing class bagi siswa di Kota Mojokerto.
“Saya berduka cita yang mendalam, semoga keluarga korban diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menerima ujian kehidupan ini,” ucap Rambo Garudo, sebagaimana akun ig-nya, Rabu (29/1/2025).
Hal itu dia sampaikan setelah terjadinya insiden tragis yang menimpa sejumlah siswa SMPN 7 Kota Mojokerto yang mengikuti outing class di Pantai Drini, Gunung Kidul, Yogyakarta, pada Selasa (28/1/2025) yang menyebabkan korban jiwa.
Dia mengatakan, kegiatan seperti itu harus dievaluasi. Menurutnya, kegiatan-kegiatan seperti outing class lebih baik kalau diarahkan untuk kegiatan positif lainnya seperti pendalaman sejarah, pelestarian budaya-budaya lokal, dan lainnya.
“Memang betul bermanfaat (outing class), ada manfaatnya. Pemilihan tempat, prediksi dan risiko ini harus kita hitung ulang. Kalau memang risikonya lebih besar daripada manfaatnya, harus kira hindari. Seperti itu,” tuturnya.
Sebenarnya kalau mengikuti SOP dan lebih hati-hati, tambah Rambo, musibah di Pantai Drini bisa dicegah. “Tidak sampai terjadi kecelakaan yang menurut saya bisa diantisipasi,” ujar Garudo.
Ke depan, imbuhnya, kegiatan outing class perlu mendapat perhatian khusus, terutama terkait skala prioritas dan keamanannya.
Diberitakan, sejumlah siswa SMPN 7 Kota Mojokerto menjadi korban ganasnya ombak di area rip current Pantai Drini.
Rip current disebabkan adanya pertemuan ombak yang sejajar dengan garis pantai sehingga menyebabkan terjadinya arus balik dengan kecepatan arus tinggi
Karena ombak itu, tiga siswa dilaporkan meninggal dunia, sementara sembilan lainnya berhasil selamat.
Tiga korban yang meninggal adalah Alfian Aditya Pratama, warga Jalan Flamboyan, Kelurahan Wates; Malvein Yusuf Adh Dhuqa, warga Jalan Al-Azhar, Kelurahan Kedundung; dan Bayhaki Faqtyansah, warga Desa Penompo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Terkini, satu korban terseret ombak Pantai Drini, Rifky Yudha Pratama (13), ditemukan dan berhasil dievakuasi Tim Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Rabu (29/1/2025) pagi.
Korban ditemukan oleh tim penyelam dalam kondisi meninggal dunia di kedalaman 10 meter Pantai Drini, tak jauh dari lokasi penemuan 3 korban sebelumnya. (fath/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS