SURABAYA – Pasangan calon (Paslon) nomor urut 1 yang diusung PDI Perjuangan Ikfina Fahmawati-Sa’dulloh Syarofi (Gus Dulloh), kembali berkesempatan menyampaikan komitmen dan visi-misinya dalam Debat Publik Kedua Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Mojokerto 2024.
Debat Publik Kedua mengambil tema “Permasalahan, Tantangan, dan Strategi dalam Memajukan Daerah Kabupaten Mojokerto” dihelat di Studio JTV Surabaya pada Sabtu (2/11/2024).
Debat menekankan pada strategi setiap pasangan calon dalam menghadapi tantangan membangun Bumi Majapahit.
Ikfina-Gus Dulloh memiliki komitmen untuk memajukan Kabupaten Mojokerto melalui pendekatan Inovatif, Dedikatif, Optimal, Lestari, dan Aman (IDOLA).
Beberapa langkah strategis yang akan diimplementasikan jika keduanya memimpin Kabupaten Mojokerto di periode mendatang disampaikan dengan lugas.
Satu di antaranya ialah seputar transparansi dan akuntabilitas sistem birokrasi dan pelayanan publik.
“Kalau kita berbicara soal transparansi maka disini kita bicara terkait sistem pemerintahan berbasis elektronik dan kita sudah melakukan itu di Pemkab Mojokerto,” ucap calon bupati petahana, Ikfina Fahmawati.
Ikfina mengatakan, Pemkab Mojokerto di bawah kepemimpinan dia, memiliki indeks tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang diatas rata-rata nasional. Terbukti, setiap tahunnya indeks tersebut mengalami eskalasi yang cukup tinggi.
“Saya sampaikan bahwa indikator dari transparansi dan sistem pemerintahan berbasis elektronik ini adalah SPBE dan kita sudah melaksanakan itu. Indikator kinerjanya bahwa di tahun 2021 indeks kita di angka 2,71 dan 2023 meningkat luar biasa menjadi 3,53 diatas nasional yang angkanya 2,79. Jadi kalau kita bicara kinerja semua ada indikator dan nilai ukurnya, ini sudah kita buktikan,” bebernya.
Selain terciptanya tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang baik, paslon IDOLA juga menargetkan pembangunan yang berkesinambungan.
Dengan sinkronisasi arah pembangunan, paslon Idola Rakyat tersebut berkomitmen untuk menyelaraskan program daerah dengan pemerintahan di atasnya demi memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan merata.
Demikian pula untuk menghindari adanya tumpang tindih program yang seringkali menjadi masalah utama dalam birokrasi, paslon Idola Rakyat akan memetakan terlebih dahulu visi-misi arah pembangunan dan pertumbuhan sektor industri di Kabupaten Mojokerto.
“Harus melihat setiap potensi daerah, ini berawal dari visi-misi arah pembangunan, dimana harus ada sinkronisasi dengan provinsi dan pusat, sehingga kegiatan pembangunan dan pelayanan masyarakat tidak ada tumpang tindih,” ujar Ikfina.
Soal pertumbuhan ekonomi dan tantangan industri, paslon Idola Rakyat berkomitmen untuk mengembangkan sektor industri sesuai dengan keperluan pembangunan daerah.
“Kalau kita fokus industri pengolahan, ya bagaimana industri pengolahan ini akan kita tingkatkan, dengan asumsi bisa jadi nanti membuat yang lain turun karena persentase terbesar ada di industri pengolahan,” katanya.
Hal tersebut dilakukan mengingat betapa rumitnya komponen-komponen yang harus dipertimbangkan untuk dapat menumbuhkan perekonomian daerah.
Gus Dulloh berpendapat, bukan barang sederhana dalam memahami pertumbuhan ekonomi dan faktor-faktor di baliknya.
Menurutnya, ada hubungan tersendiri antara sektor industri dengan iklim investasi dan sektor industri dengan pasar, yang mana masing-masingnya dapat mempengaruhi fluktuasi pertumbuhan ekonomi.
Sehingga, diperlukan kecermatan dan kecakapan seorang pemimpin dalam memahami situasi ekonomi daerah, nasional, hingga global.
“Yang menunjang munculnya pertumbuhan ekonomi itu tidak hanya serta merta ngomong angka ini akan saya naikkan, tapi kita harus menyebutkan komponen mana yang menjadi prioritas yang harus ditingkatkan dalam pembangunan,” tandas Gus Dulloh. (fath/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS