JOMBANG – Calon Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini, berziarah ke makam 3 tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sekaligus bersilaturahmi dengan keluarga pendiri NU tersebut, di Jombang, Rabu (4/9/2024).
Menteri Sosial (Mensos) RI itu lebih dulu bersilaturahmi ke keluarga Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.
Risma terlihat didampingi bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), bakal Calon Wakil Bupati Kabupaten Jombang, Sumrambah, dan disambut oleh Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) beserta keluarga.
Risma kemudian diajak untuk memasuki Ndalem Kasepuhan untuk berbincang dengan keluarga Ponpes Tebuireng.
Perbincangannya bersama keluarga Tebuireng di Ndalem Kasepuhan berjalan gayeng dan hangat.
Di sana, Risma menceritakan asal usul garis keturunannya yang membuat keluarga Tebuireng terkejut.
Pasalnya, Risma ternyata memiliki nasab yang sejalur dengan mereka. (Baca: Jelang Pilgub 2024, Risma-Gus Hans Nyekar Makam Bung Karno dan Tokoh Ulama)
“Bapak saya itu putra adiknya kyai Hasyim Saleh, jadi sehari-harinya ya sama mbah Kyai Hasyim Saleh, diajak naik becak, ke sekolahan Khodijah sampai diajak ke makam Sunan Ampel, jadi nyambung,” ujar Risma ketika bercerita kepada Gus Kikin dan keluarga.
Risma lantas menceritakan ketika ia berniat menggusur salah satu lokalisasi prostitusi yang terkenal di Surabaya, yakni Gang Dolly.
Risma menceritakan tentang dirinya yang sempat dipertanyakan oleh kyai-kyai NU di Surabaya.
Namun, keraguan para kyai segera tertampik sesaat setelah mengetahui Risma memiliki keistimewaan garis keturunan.
“Kowe kok wani, kowe sopo (Kamu kok berani, kamu siapa)? Setelah saya jelaskan mereka terus bilang, oh ancen turunane (memang keturunan) panglima perang, terusno (lanjutkan). Angel kandanane (sulit tuturannya), nek butuh (kalau perlu) pasukan tak siapno (siapkan) Banser, begitu,” bebernya.
Baca juga: Bersama Risma Ziarah Makam Bung Karno dan Ulama, Gus Hans: Langkah Awal Perjuangan
Risma lantas melanjutkan aktivitasnya dengan berziarah ke makam salah satu pendiri NU, KH. Hasyim Asy’ari dan nampak menabur bunga di beberapa makam.
Ketika dimintai keterangan soal kedatangannya di kalangan pesantren, Risma menegaskan kedatangannya murni karena dia gemar berziarah dan silaturahmi keluarga.
“Saya gemar berziarah, saya memang bagian dari keluarga,” tandasnya kepada para wartawan. (fathir/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS