MAGETAN – Memperingati peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996, para pengurus DPC PDI Perjuangan berziarah ke makam para pelaku sejarah.
Berbaju hitam, sejumlah pengurus DPC melaksanakan tabur bunga dan berkirim doa di pusara dua pejuang partai pada Jumat (26/7/2024) malam.
Yakni, makam Sutopo di Desa dan Kecamatan Plaosan. Serta, makam Martono di Kelurahan dan Kecamatan Maospatim.
Ketua DPC PDI Perjuangan Magetan, Sujatno usai acara menyampaikan, ziarah untuk mendoakan para korban peristiwa Kudatuli. Sekaligus, mengambil semangat bagaimana kader-kader Banteng menjaga kedaulatan PDI (Pro Megawati) ketika itu. PDI yang kemudian bertransformasi menjadi PDI Perjuangan.
“Kita kenang semangat dan pengorbanan pejuang partai dalam mempertahankan kehormatan PDI dengan darah dan air mata,” kata Sujatno.

Lebih lanjut Sujatno menjelaskan bagaimana menjaga demokrasi, kedaulatan partai dengan keringat, air mata, darah, bahkan nyawa.
Peristiwa kudatuli menjadi catatan kelam negeri ini. Peristiwa penyerangan kantor DPP PDI Pro Mega di Jl Diponegoro, Jakarta, oleh “tangan-tangan” kekuasaan sebagai puncak intervensi rezim terhadap proses demokrasi di tubuh PDI.
Baca juga: https://pdiperjuangan-jatim.com/peristiwa-kudatuli-27-juli-1996-sejarah-tokoh-dan-kronologinya/
Sesepuh PDI Perjuangan sekaligus mantan Ketua DPC Magetan, Prayogo Prayitno turut pada acara itu. Mantan Ketua DPRD Magetan tersebut menyampaikan, waktu kejadian Kudatuli dirinya sebagai ketua DPC Magetan memerintahkan Martono untuk berangkat ke Jakarta.

“Kami tugaskan guna ikut mempertahankan eksistensi PDI waktu itu,” tutur Prayogo.
Untuk itu, guna mengenang jasa pejuang partai, malam ini kita mengadakan doa dan ziarah makam Martono (pelaku sejarah) dan ke makam Sutopo, mantan sekretaris DPC.
“Semoga arwah beliau diterima di sisi Allah, dan semangat perjuangannya menjadi suri tauladan kita semua,” ungkap Prayogo. (rud/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS