Minggu
27 April 2025 | 3 : 04

Peristiwa Kudatuli 27 Juli 1996, Sejarah, Tokoh, dan Kronologinya

64c1b43aa65b6_copy_1014x676_copy_760x507

Muncul isu perebutan kantor DPP PDI

Meski Megawati terpilih sebagai Ketum PDI berdasarakan KLB Medan, posisinya tak mendapat pengakuan dari pemerintah.

Pemerintah melalui Kepala Staf Sosial Politik ABRI Letjen Syarwan Hamid justru mengakui Soerjadi sebagai Ketum PDI.

Akibat hal tersebut, Munas PDI yang digelar di Jakarta tidak dianggap dan kepemimpinan Megawati tidak diakui.

Setelahnya, muncul ketegangan politik yang berujung dengan beredarnya isu perebutan kantor DPP PDI jelang Juli 1996.

Pada saat itu, Megawati mendapat dukungan dari aktivis dan mahasiswa yang menentang rezim Ode Baru di bawah kekuasaan Soeharto.

Mendengar Kantor DPP akan direbut, PDI kubu Megawati melakukan penjagaan di lokasi pada siang dan malam hari.

Namun, pada 27 Juli 1996 suasana Kantor DPP PDI seketika memanas setelah kedatangan sekelompok massa yang berasal dari kubu Soerjadi.

Kerusuhan pecah
Saat massa dari kubu Soerjadi tiba, massa dari kubu Megawati mengira bahwa mereka adalah kawan.

Sebab, massa tersebut datang sekitar pukul 06.20 WIB dengan menggunakan kaus berwarna merah bertuliskan “DPP PDI Pendukung Kongres Medan”.

Massa yang datang justru melakukan penyerangan dengan cara melempari kantor DPP PDI dengan batu sebesar kepalan tangan.

Dilansir dari Kompas.id, mereka juga melontarkan caci maki kepada sosok Megawati beserta pendukungnya.

Berawal dari situ, penyerangan di Kantor DPP PDI diketahui dilakukan oleh massa yang mendukung Soerjadi.

Korban tewas, luka, dan hilang

Massa dari kubu Soerjadi yang mendatangi Kantor DPP PDI tak hanya melempari markas PDI kubu Megawati menggunakan batu.

Mereka juga menjebol pagar besi dan memaksa masuk ke dalam gedung sehinga kubu dari Megawati ada yang melarikan diri.

Setelah Kantor DPP PDI dikuasai, Sekjen PDI kubu Soerjadi, Buttu Hutapea, menyatakan bahwa gedung partai telah dipakai untuk kegiatan tidak benar.

Massa dari kubu Megawati lalu mendatangi lokasi untuk membantu kawan-kawannya yang diserang massa dari kubu Soerjadi.

Namun kehadiran massa dari kubu Megawati diadang oleh aparat keamanan yang menyebabkan kerusuhan kembali terjadi.

Kerusuhan antara  massa dari kubu Megawati dengan aparat keamanan membuat suasana makin tegang hingga malam hari.

Menurut Komnas HAM, 5 orang dinyatakan tewas, 149 orang juga dilaporkan luka-luka dan 23 orang dinyatakan hilang. (sumber: kompas.com)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Polemik Alih Fungsi Eco Bamboo Park Magetan untuk Sawah, Fraksi Ingatkan Berpotensi Langgar Aturan

MAGETAN – Pro kontra seputar alih fungsi lahan Eco Bamboo Park (EBP) untuk area persawahan terus menggelinding. ...
LEGISLATIF

Untari Siap Wujudkan Aspirasi Warga Malang Soal Optimalisasi Posyandu, Demi Generasi Emas 2045

MALANG – Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Sri Untari Bisowarno menegaskan komitmennya dalam mengawal pelayanan ...
KABAR CABANG

DPC Bojonegoro Gelar Halal Bihalal

BOJONEGORO – DPC PDI perjuangan Bojonegoro mengadakan kegiatan halal bihalal di kantor DPC, Sabtu (26/4/2025). ...
PEREMPUAN

Hari Kartini dan Peran Perempuan dalam Pengelolaan Sampah di Tulungagung

TULUNGAGUNG – Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur, Erma Susanti, mengajak perempuan di Kabupaten untuk ...
SEMENTARA ITU...

Bupati Ipuk Terus Kolaborasi Cegah Lahan Kritis Lewat Penghijauan, Tanam 1,2 Juta Pohon

BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi melakukan pencegahan ...
KRONIK

Kembangkan Olahraga Bola Tangan, Ketua ABTI Tulungagung Lakukan Kerjasama dengan Perguruan Tinggi

TULUNGAGUNG – Ketua Umum Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Kabupaten Tulungagung, Marsono, dan Universitas ...