SURABAYA – Mantan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur YA Widodo mengapresiasi langkah pengurus sekarang, yang mengundang tokoh-tokoh tua di acara partai. Hal itu dia ungkapkan di acara syukuran HUT ke-43 PDI PDI Perjuangan, sekaligus syukuran menang pilkada serentak, di halaman kantor DPD Jatim, Kamis (21/1/2016) malam.
“Saya dan Pak Pomo berterima kasih telah diundang ke sini. Ini langkah baik, yang tidak melupakan tokoh lama yang tentu pernah punya jasa. Elek-elek-o koyok opo, tokoh-tokoh tua itu ikut berjuang, karena itu jangan dilupakan,” kata Widodo.
Dia mengungkapkan, Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Kusnadi, yang datang sendiri ke rumahnya di Nganjuk, dan memintanya bisa hadir di acara syukuran yang dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit itu.
Oleh karenanya, mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur ini menyempatkan waktunya menghadiri acara tersebut. Dia juga berharap, DPC-DPC di kabupaten/kota se-Jatim bisa menggelar acara serupa dan kegiatan lainnya, agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya.
Selain YA Widodo, tampak hadir L Soepomo, yang juga salah satu pelaku sejarah PDI Perjuangan di Kota Surabaya. Mantan anggota DPR RI ini duduk di kursi depan bersama YA Widodo, pengurus DPD PDI Perjuangan Jatim, dan undangan lainnya.
Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi, mengungkapkan, tokoh-tokoh partai yang sudah lanjut usia, mendapat perhatian dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Bahkan, usai acara makan malam bersama Presiden Joko Widodo usai penutupan Rakernas I di Jakarta pekan lalu, Megawati minta pengurus baru agar tetap memperhatikan para sesepuh partai.
“Setelah makan malam, Ibu Mega perintahkan kepada kita, agar para sesepuh partai harus diperhatikan. Bu Mega menyebut betul nama Pak Pomo, kemudian Pak Widodo, Pak Djuned, beliau-beliau ini yang di antaranya harus diperhatikan,” kata Kusnadi.
Menurut Kusnadi, ke depan, tradisi mengundang para sesepuh dan tokoh-tokoh partai di acara yang digelar DPD PDI Perjuangan Jatim, akan dilanjutkan.
Gelar wayang kulit mengambil lakon Gatotkoco Winisudo yang dimainkan dalang Ki Didik Yulianto atau Didik Banteng berlangsung meriah. Tidak hanya kader PDI Perjuangan, masyarakat penggemar pertunjukan wayang kulit pun memenuhi kursi di tiga tenda besar yang terpasang di halaman kantor DPD. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS