TRENGGALEK – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin melihat langsung bagaimana Dapur Cinta (Dapur Cegah dan Atasi Stunting) benar-benar berdampak pada upaya menekan angka stunting, saat hadir dalam kegiatan Makaryo Ning Desa Hebat (Mening Deh) Desa Suren Lor, Kecamatan Bendungan, Rabu (15/11/1023).
Melalui program Dapur Cinta, Pemkab Trenggalek gencar menekan angka stunting. Bayi-bayi dan ibu hamil dengan risiko tinggi melahirkan bayi stunting digerojok Pemberian makanan tambahan (PMT) untuk memenuhi nutrisi bayi dan janin.
Bupati Arifin menjelaskan target dari Pemkab Trenggalek adalah memenuhi target prevalensi stunting nasional bisa turun di bawah 14 persen.
“Beberapa desa kemarin ada yang sudah 6 persen. Saya keliling rata-rata semua sudah di bawah 14 persen. Semoga nanti angka kumulatifnya ketemunya di bawah 14 persen,” kata Mas Ipin, sapaan akrab bupati muda itu.
Melihat keberhasilan tersebut, Mas Ipin mencoba memperluas cakupannya dengan menyasar lansia. Di Desa Suren Lor, Mas Ipin juga memastikan Dapur Cinta benar-benar jalan baik pelaksanaannya, hingga sasarannya.
“Karena kita punya komitmen kepada ibu hamil, khususnya ibu hamil kurang energi kronis. Kemudian bayi di bawah 2 tahun yang masih masuk kategori stunting, intervensi gizinya kita laksanakan termasuk nanti juga lansia,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek memberi paket makanan untuk mendukung Gemar Ikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan).
Mas Ipin membagikan 40 paket Gemar Ikan untuk 40 balita stunting di Kecamatan Bendungan yang meliputi 3 desa (Desa Suren Lor, Sumurup dan Masaran).
Masing-masing paket berisi Ikan lele segar 2 kg, ikan asap 3 sapit, abon ikan 3 botol, bakso ikan 3 pack, nugget ikan 3 pack dan kerupuk kalsium 4 pouch.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek Cusi Kurniawati menjelaskan, pemberian paket makanan ini sebagai upaya bersama untuk menurunkan angka stunting. (man/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS