MALANG – Ribuan buruh linting pabrik rokok Grendel Malang heboh, langsung meninggalkan semua pekerjaannya ketika melihat bakal Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo datang, Jumat (13/10/2023).
Para buruh linting rokok kretek yang didominasi mak-mak histeris. Teriakan mereka menggema ketika kader PDI Perjuangan berambut putih itu muncul di pabrik.
Mereka tak henti-hentinya memanggil nama Ganjar dan berlarian untuk mendekat, bersalaman serta minta foto bersama.
“Pak Ganjar, saya pengin berfoto pak. Kulo tresno njenengan, Pak,” para buruh linting itu berteriak.
Ada mak-mak yang sampai menaiki kursi tempat mereka duduk bekerja. Mereka melambai-lambaikan tangan sambil terus memanggil nama Ganjar.
Baca juga: Silaturahmi ke Ponpes Al-Hikam Malang, Ganjar Disambut Antusias Pengurus dan Para Santri

Para buruh linting itu juga kompak menyanyikan jingle rokok Grendel di hadapan Ganjar. Namun, mereka mengubah salah satu lirik lagu dan menggantinya dengan nama Ganjar.
“Tak ada yang bisa mengubah, tak ada yang bisa mengganti. Cintaku selalu untukmu. Pak Ganjar, Pak Ganjar.”
Ganjar tersenyum mendengarkan itu. Suami dari Bu Siti Atikoh itu pun bertepuk tangan dan dengan ramah melayani para buruh linting itu berfoto usai mereka menyanyikan lagu.
Pria berusia 54 tahun itu juga sempat belajar cara membuat rokok linting. “Begini caranya, Pak, dimasukin tembakaunya, digulung, terus kertasnya tempel. Tarik, set, sudah jadi,” ujar Sulik, 59 tahun, salah satu buruh linting paling senior di tempat itu.
Ganjar pun mencobanya. Hanya butuh sekali percobaan, dia berhasil membuat rokok linting yang menurut para buruh itu bagus.
“Pak Ganjar ternyata bisa, sekali mencoba langsung jadi. Wah enggak sia-sia saya mengajari,” kata Sulik.

Dia sendiri mengaku deg-degan didatangi Ganjar dan tidak menyangka bisa mengobrol langsung bersama bakal calon presiden yang biasa dilihatnya di televisi.
“Pak Ganjar baik, ganteng lagi. Ya semoga Pak Ganjar selalu bisa menyejahterakan masyarakat, membuat perusahaan rokok tambah maju agar kami para buruh linting lebih sejahtera,” harapnya.
Ganjar senang bisa bertemu dengan para buruh linting di Malang dan bercanda bersama, apalagi bisa belajar cara melinting.
“Saya melinting di sini langsung bisa, sekali coba, biasanya di Jateng saya belajar melinting hasilnya remuk. Di sini diajari teknik yang sangat tinggi,” sebutnya.
Menurutnya, melinting adalah pekerjaan yang sudah ada sejak Indonesia belum merdeka, dan butuh peran pemerintah agar tradisi itu lestari.
“Tugas pemerintah melindungi para buruh linting ini. Makanya penting menjaga iklim industrialisasi yang kondisif, agar pabrik rokok bisa bertahan dan kesempatan kerja ini masih ada,” tutur Ganjar. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS