BLITAR – Sekitar 45 siswa-siswi sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) dari berbagai penjuru Blitar Raya tampil penuh semangat dalam ajang Lomba Baca Puisi yang digelar di Pendopo Kabupaten Blitar, Kanigoro, Sabtu (28/6/2025).
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian peringatan Bulan Bung Karno (BBK) yang diinisiasi DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar.
Sejak pagi, suasana pendopo dipenuhi para peserta dan guru pendamping. Setiap anak membawakan puisi bertema nasionalisme dan perjuangan, yang terinspirasi dari sejarah hidup dan semangat juang Presiden Soekarno.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar, Rijanto memberikan apresiasi kepada seluruh peserta. Dia mengatakan, kegiatan ini tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tapi juga sebagai ruang edukatif untuk menanamkan semangat kebangsaan sejak dini.
“Puisi adalah ekspresi terdalam dari hati. Dengan membaca puisi perjuangan, anak-anak kita diajak mengenal sejarah dan menumbuhkan cinta tanah air sejak dini,” ujar Rijanto.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa Bulan Bung Karno bukan hanya sekadar peringatan seremonial, melainkan momentum untuk menanamkan kembali nilai-nilai kebangsaan yang diwariskan oleh Sang Proklamator.
Melalui jalur seni dan budaya, nilai-nilai tersebut bisa ditanamkan secara menyenangkan dan membekas dalam diri anak-anak.

“Bung Karno tidak hanya dikenal sebagai tokoh politik, tapi juga sastrawan dan pencinta budaya. Maka dari itu, sangat tepat jika memperingati bulan kelahirannya dengan lomba baca puisi,” tambah Bupati Blitar itu.
Selain penampilan para peserta, dewan juri yang terdiri dari guru bahasa Indonesia, seniman lokal, dan pegiat literasi memberikan catatan-catatan konstruktif kepada para peserta.
Penilaian mencakup artikulasi, intonasi, ekspresi, serta penghayatan dan penyampaian pesan dalam puisi.
Rijanto menyebutkan bahwa lomba ini akan dijadikan agenda tahunan dalam peringatan Bulan Bung Karno.
Dia berharap kegiatan ini dapat terus memupuk minat sastra di kalangan pelajar dan menumbuhkan generasi muda yang sadar sejarah dan cinta budaya.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya akrab dengan teknologi, tapi juga mampu menghargai nilai-nilai budaya dan literasi bangsa,” bebernya.
Sebagai bentuk penghargaan, para pemenang mendapatkan trofi, piagam penghargaan, serta bingkisan menarik dari panitia. (arif/pr)










