MOJOKERTO – Memasuki 100 hari masa kerjanya di periode kedua, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menegaskan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui penguatan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM), khususnya bidang makanan dan minuman (mamin).
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah dengan menggelar pelatihan pengolahan seafood guna meningkatkan kapasitas pelaku usaha kuliner.
Menurutnya, persaingan di dunia bisnis kuliner saat ini sangat ketat. Banyak peluang pengadaan makanan dan minuman, baik di pemerintah pusat maupun daerah, yang bisa diakses oleh pelaku UKM.
“Namun, untuk bisa bersaing, mereka harus memiliki sertifikasi halal, izin PIRT, dan kemasan yang menarik, selain rasa tentunya,” ujar Ika Puspitasari, saat meninjau pelatihan olahan makanan seafood di Gedung PLUT Maja Citra Kinarya, Selasa (6/5/2025).
Pelatihan yang digelar pada 6–8 Mei 2025 ini ditujukan bagi para alumni program inkubasi wirausaha yang telah digelar selama masa pandemi Covid-19.
Pemkot Mojokerto memberikan fasilitasi pelatihan lanjutan agar pelaku UKM bisa naik kelas dan siap menembus pasar yang lebih luas.
“Kami berharap dengan pelatihan ini, para pelaku UKM mamin bisa meningkatkan kualitas produknya, baik dari sisi rasa, tampilan, maupun standar kelayakan usaha. Ini adalah bagian dari upaya kami membangun kemandirian ekonomi masyarakat,” tambah Ning Ita, sapaannya.
Selama pelatihan, peserta dibimbing langsung oleh Chef Farirh Makhfud, seorang ahli kuliner yang membagikan teknik-teknik pengolahan seafood secara praktis dan inovatif.
Setiap hari peserta dikenalkan pada menu baru dan teknik pengolahan yang berbeda, untuk mendorong kreativitas dalam menciptakan produk yang bernilai jual tinggi.
Dengan kegiatan ini, Pemerintah Kota Mojokerto berharap UKM kuliner lokal tidak hanya bertahan, tetapi mampu berkembang dan bersaing secara profesional di tengah pasar yang semakin kompetitif. (fath/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS