SURABAYA – Plt Wali Kota Whisnu Sakti Buana mendorong arek-arek Surabaya wani (berani) donor plasma konvalesen. Hal itu untuk menekan angka kematian Covid-19 salah satunya dengan donor plasma konvalesen dari penyintas Covid-19.
“Kita berharap arek-arek suroboyo yang juga sebagai penyintas wani donor plasma karena itu sangat membantu menekan angka kematian Covid,” kata Whisnu, Senin (1/2/2021).
Dengan dilakukan donor plasma konvalesen, terang Whisnu, akan membantu penderita covid-19 mempercepat antibodinya.
“Kalau dengan donor plasma konvalesen semakin masif itu juga akan menurunkan angka kematian covid karena sangat dibutuhkan bagi penderita sedang dan berat, mempercepat antibodinya muncul,” ujarnya.
“Laporan PMI dari kemarin, Surabaya stok plasma konvalesennya sangat tinggi di Indonesia kita punya 4.000 bag, DKI 2.500 bag,” sebut WS, sapaan akrabnya.
Sementara itu, terkait penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Surabaya, kata Whisnu, hingga saat ini sangat efektif.
Mengutip keterangan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono, ungkapnya, bahwa Surabaya masuk dalam zona kuning. “Artinya di Surabaya sangat efektif,” jelasnya.
Sesuai arahan rapat koordinasi (rakor) dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, tambah dia, agar dibuka posko-posko di sekitaran pasar tradisional karena menciptakan kerumunan yang paling krusial.
“Ada beberapa yang harus diperketat lagi. Salah satunya pokso di pasar tradisional. Untuk sementara pasar-pasar induk, seperti Pasar Wonokromo, Pasar Keputran, dan Pasar Pabean,” jelasnya.
Dia pun menegaskan bahwa menghadapi pandemi ini jangan pernah lengah dan lelah dengan menguatkan antibodi. “Makannya harus cukup, ini kita pantau terus jangan sampai warga Surabaya tidak bisa makan. Akan kita bantu,” tuturnya.
Disinggung soal perpanjangan PPKM, pria yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini menambahkan bahwa ini merupakan evaluasi nasional.
“Dalam evaluasi ada kemungkinan diperpanjang secara nasional. Kami bagian dari itu, ada usulan kalau Jawa Tengah menerapkan PPKM di seluruh kabupaten/kota, mungkin Jawa Timur juga diterapkan di seluruh kabupaten/kota. Tapi Surabaya sebetulnya sudah memberikan contoh dan bisa menjadi model di daerah lain,” ujarnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS