SURABAYA – Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengapresiasi digelarnya Festival Kenjeran pada Sabtu (21/5/2016) depan. Sebab, selain diisi festival band pelajar, ada acara makan ikan bersama yang merupakan program nasional.
“Sangat bagus. Saya apresiasi. Ini mestinya juga diapresiasi pemerintah pusat,” kata Whisnu Sakti Buana, kemarin.
Seperti diketahui, Festival Kenjeran merupakan kolaborasi antara DPRD Surabaya dan Komunitas Peduli Surabaya, Rek Ayo Rek (RAR). Dalam hal ini DPRD Surabaya menggelar kegiatan Festival Band Pelajar dengan menghadirkan Grup Musik Koes Plus sebagai bintang tamu.
Sedangkan Komunitas RAR menggelar kegiatan makan ikan bersama dengan masyarakat setempat yang biayanya diperoleh dari donasi, sponsor dan sumbangan tidak mengikat.
Menurut Whisnu, kegiatan makan ikan bersama merupakan program nasional. Melalui Festival Kenjeran, sebutnya, secara tidak langsung mengenalkan ke seluruh masyarakat agar gemar makan ikan.
Apalagi, lanjut dia, Kota Surabaya merupakan masuk kawasan pantai timur yang memiliki kekayaan hasil laut. “Kita punya pantai yang kaya ikan,” ujarnya.
Wawali yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini mengatakan, kegiatan ini mungkin bisa dikembangkan lagi lebih luas di sejumlah wilayah di pesisir Kota Surabaya.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Kenjeran Riswanto mengatakan pihaknya sudah menggelar rapat internal untuk persiapan makan ikan bersama dan mobilisasi massa di Festival Kenjeran.
“Saya perkirakan ada sekitar 4.000-5.000 orang yang akan meramaikan Festival Kenjeran,” kata anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya ini.
Pihaknya juga sudah membuat tempat panggang ikan. Rencananya, panitia menyediakan 2,5 ton ikan yang dibeli dari nelayan setempat. “Dalam hal ini kami melibatkan masyarakat nelayan,” ucapnya.
Acara tersebut nantinya juga akan dihadiri tujuh perwakilan konsulat negara sahabat di antaranya seperti Jepang, Taiwan, Inggris, Jerman dan Nepal.
Perwakilan negara sahabat yang sudah konfirmasi hadir di antaranya Mrs. Birgit J Asal Jerman, Mr. Kato dari Konsulat Jepang, Mr. Brian HT KO Asal Taiwan, Mr. Sanju Sing dari Nepal, Mr. Yusuf dari Bricham Inggris. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS