MALANG – Ketua Umum Koperasi Setia Budi Wanita Sri Untari Bisowarno menegaskan, Koperasi Konsumen Setia Budi Wanita (SBW) Malang, Jawa Timur, adalah koperasi milik Rakyat Indonesia.
“SBW sudah bukan hanya milik kita, tapi sudah menjadi miliknya orang Indonesia. Karena kita menerapkan sistem tanggung renteng yang merupakan implementasi dari sistem ekonomi Pancasila. Sistem ekonomi Pancasila yang merupakan perwujudan dari sila kelima,” ungkap Sri Untari.
Hal tersebut dia sampaikan secara virtual saat membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi SBW tahun buku 2021 di Kota Malang, Jumat (25/2/2022).
Menurutnya, melalui sistem tanggung renteng inilah, Koperasi SBW dapat tumbuh menjadi koperasi yang kuat dan berhasil memberdayakan anggota-anggotanya yang mayoritas merupakan kaum perempuan untuk bisa mandiri dan memiliki integritas.
Untari mengatakan, keberhasilan Koperasi SBW dalam pemberdayaan anggota yang saat ini berjumlah lebih dari 9 ribu orang.
Kemudian menarik perhatian berbagai lembaga seperti Kementerian Pemberdayaan Anak dan Perempuan serta Kementerian Koperasi dan UMKM menjadikan Koperasi SBW sebagai pilot project dalam pemberdayaan perempuan.
“Mengusung koperasi wanita dengan sistem tanggung renteng untuk dijadikan pilot project pembinaan perempuan Indonesia di beberapa provinsi,” paparnya.

Di hadapan para peserta RAT, selaku Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Untari bertekad, untuk mengubah mindset masyarakat terhadap koperasi. Dia melihat, selama ini masyarakat Indonesia terutama, masih memandang sebelah mata keberadaan koperasi.
Padahal koperasi adalah sistem ekonomi yang oleh Bung Hatta dinyatakan sesuai dengan kondisi rakyat Indonesia sebagaimana tertuang didalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dalam Pasal 33 Ayat 1.
“Saya punya tekad untuk membuat koperasi Indonesia sebagai soko guru ekonomi bangsa. Saya tidak ingin koperasi hanya berada di pinggiran dan hanya diketahui masyarakat kecil,” tegas Untari.
“Sudah waktunya semua orang harus melek dengan koperasi. Sudah waktunya, tidak ada lagi kata-kata koperasi cuma berada di pinggiran. Tidak adalagi koperasi cuma berkontur sebesar 8,5 persen terhadap ekonomi nasional,” lanjutnya.
Dimulai dari Koperasi SBW, Untari akan menjadi awalan dari tekadnya untuk membangkitkan Koperasi Indonesia. Terutama sistem tanggung renteng yang menjadi fondasi utama dalam membangun dan membentuk bangunan Koperasi SBW yang kokoh, agar dapat diduplikasikan kepada koperasi-koperasi lainnya.
“Hari ini kita mau terbang kemana saja bisa. Tetapi kalau kita mau terbang kita harus kuat fondasinya. Fondasinya adalah kekuatan kita didalam menapaki dan melaksanakan sistem tanggung renteng secara penuh. Baik nilai-nilainya maupun implementasinya,” tutur Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur tersebut.
Oleh sebab itu, Untari berharap seluruh anggota dan elemen-elemen yang ada di Koperasi SBW untuk bisa terus menjaga dan menjalankan prinsip-prinsip dari jatidiri koperasi dan sistem tanggung renteng secara konsisten. Sehingga Koperasi SBW dapat terus terbang tinggi menjadi pelopor gerakan koperasi di Indonesia. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS