SURABAYA – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno, mengaku prihatin atas maraknya kasus bunuh diri yang dilakukan oleh kaum milenial. Menurutnya, faktor utama yang mempengaruhi para milenial mengambil jalan pintas ini adalah lingkungan pergaulan dan kondisi keluarga.
“Jadi, kalau saya melihat fenomena ini, yang pertama, saya sangat prihatin bahwa anak-anak SMP cekak (pendek) pikirannya, sehingga putusan akhirnya selalu bunuh diri,” ujar Untari di Surabaya, Senin (6/11/2023).
Menurut Untari, ada dua faktor yang menentukan tumbuh-kembang kepribadian seseorang. Yang pertama faktor spritualitas, dan yang kedua faktor pendidikan.
“Maka yang harus dilakukan orang tua adalah memberikan spiritnya berupa spiritualitas, agama apapun, dekatkan diri dengan Tuhan,” jelasnya.
“Yang kedua pendidikan dari orang tua. Orang tua juga harus punya bekal untuk mendidik anak-anak, dengan memberikan perhatian dan kasih sayang, contoh yang baik. Orang tua juga harus bisa mendengarkan anaknya bicara, menjadi teman curhat, sehingga anak-anak pada masa labil seperti ini, tidak merasa sendirian. Ada orang-orang yang masih menyayangi dan membutuhkan dirinya,” lanjutnya.
Untari juga mengingatkan peran penting guru bagi siswa. Menurutnya, seorang guru tidak hanya jadi pengajar siswanya di kelas. Akan tetapi juga diharapkan jadi teman, orang tua, sekaligus pengayom bagi siswanya.
“Peran guru juga sangat penting, karena sebagian besar waktu anak-anak itu berada di sekolah. Jadi seorang guru juga harus bisa menjadi teman bagi anak didiknya. Kalau anak-anak ini merasa aman, nyaman, bahagia dan merasakan kasih sayang orang-orang yang berada di dekatnya, dia tidak akan merasakan bahwa menghadapi suatu masalah itu berat,” tuturnya.
Ketua Umum Dekopin itu juga mengibaratkan generasi seusianya sebagai generasi tunas kelapa. Karena, terangnya, buah kelapa kalau jatuh tidak akan pecah.
“Saya sebut anak zaman saya itu anak-anak zaman tunas kelapa, sangat kuat. Jadi, buah kelapa itu jatuh dari ketinggian 20 meter, dia tidak akan pecah. Kenapa? Karena dia tebal, penuh dengan perlindungan,” terangnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS