Kamis
20 Maret 2025 | 5 : 47

Untari: PDI Perjuangan Mampu Yakinkan Perempuan untuk Berpolitik

pdip-jatim-untari-180421-2

SURABAYA – Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Sri Untari Bisowarno mengatakan, PDI Perjuangan adalah partai yang terbukti sangat terbuka bagi perempuan. Terbukti, PDI Perjuangan Jawa Timur memiliki 7 kepala daerah dan wakil kepala daerah perempuan.

Pada peringatan Hari Kartini 2021, PDI Perjuangan Jatim menghadirkan 3 kepala daerah perempuan yang mampu memajukan daerah yang dipimpinnya, di acara webinar bertajuk ‘Perempuan dalam Politik’, kemarin.

Ketiga kader Banteng tersebut, yakni Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, dan Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya. “Saya, Mbak Ipuk, Mbak Dewanti, Mbak Inda itu sudah  pada posisi yang dicita-citakan Kartini sehingga tinggal bagaimana yang namanya tangan ini bermanfaat bagi kepentingan berbagai pihak,” terang Untari, Jumat (23/4/2021).

Baca juga: Sambut Hari Kartini, PDI Perjuangan Jatim Gelar Webinar ‘Perempuan dalam Politik’

Menurutnya, saat ini tak mudah mencari perempuan untuk bergabung dengan partai politik. Tapi dengan visi misi perjuangan, program-programnya, laku PDI Perjuangan, akhirnya mampu meyakinkan semua kalangan termasuk perempuan untuk masuk politik dan bergabung bersama partai pemerintah ini.

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko.

“Alhamdulillah PDI Perjuangan saat ini memiliki 7 orang kepala daerah perempuan. Wakil Bupati Kediri, Wakil Bupati Gresik, Wakil Bupati Ponorogo, Wakil Bupati Situbondo, dan tiga orang yang hadir di webinar. Alhamdulillah semuanya ini memiliki peran yang penting,” terang politisi yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jatim ini.

Sementara itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko saat webinar kemarin menyampaikan perbedaan gaya memimpin  antara pemimpin laki-laki dan perempuan.

Dewanti menjelaskan kalau perempuan memimpin suatu daerah yang menjadi ciri khas adalah ketelitiannya, menggunakan kekuatan dan wewenangnya untuk lebih memikirkan dampak positif dari setiap program yang dicanangkannya.

“Seperti pendidikan di Kota Batu semua grastis  baik swasta maupun negeri, dulu hanya negeri saja. Saya berfikir jadi kami membantu bosda itu bukan hanya untuk sekolah negeri tapi juga sekolah swasta, termasuk MI dan MTS,” jelas Dewanti.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Tak hanya itu, Kota Batu yang menjadi ikon kota wisata ini memiliki UMKM yang sangat banyak dan 65 persen pelakunya adalah perempuan. Dewanti mendorong UMKM itu untuk menjadi Koperasi sehingga produk-produk UMKM Kota Batu bisa terus berkembang.

“Kita juga akan membuat kerja sama dengan PT KAI, karena stasiun-stasiun  kereta api kita mau diupgrade seperti stasiun di luar negeri. Jadi ada tempat jualan yang bagus yang bisa meletakkan hasil produksi dari UMKM kita,” Wakil Ketua Bidang Ekonomi DPD PDI Perjuangan Jatim ini.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menerangkan perempuan pada zaman modern seperti saat ini sudah bukan waktunya lagi untuk minder. Perempuan-perempuan Indonesia harus menunjukkan eksistensinya terlebih sebagai pemimpin perempuan yang diberikan mandat untuk memajukan daerahnya oleh masyarakat.

“Bicara perempuan di dunia politik, bagaimana kita menunjukkan ke masyarakat bahwa pemimpin perempuan itu bekerja. Maka kami di Banyuwangi setelah dilantik saya bisa meyakinkan masyarakat bahwa saya punya kemampuan untuk melanjutkan pembangunan di Kabupaten Banyuwangi,” terang Ipuk.

Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya.

Bahkan, tambah Ipuk, di hari pertamanya bekerja dia lebih memilih ngantor di desa untuk mendengar secara langsung apa-apa yang menjadi kendala pembangunan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Ipuk juga mengungkapkan bahwa selama memimpin Banyuwangi, dia menemukan bahwa perempuan bisa bersinergi dengan siapapun.

Sedang Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya memiliki cara lain dan unik untuk memajukan Kota Madiun. Dengan sumberdaya alam yang sedikit ia memilih untuk mengembangkan masyarakat yang rukun juga menjadikan Kota Madiun sebagai kotanya para pendekar.

“Kota Madiun tidak punya sumberdaya alam yang banyak. Yang kita punya adalah masyarakat Kota Madiun yang sangat rukun, perguruan pencak silat yang banyak, itu yang kita angkat dan kita jadikan ikon Kota Madiun sebagai Kota Pendekar. Pintar melayani, membangun peduli dan terbuka itu kita wujudkan jadi 33 program unggulan pemerintahan kami,” bebernya. (rul)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Bupati Malang Sambut Baik Hibah 2 Bidang Tanah Dari KPK

SURABAYA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar serah terima barang rampasan negara kepada Pemerintah Kota ...
EKSEKUTIF

Eri Cahyadi Bakal Gelar Rotasi Pejabat Pemkot Surabaya April Depan

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi menargetkan bahwa rotasi atau mutasi pejabat di lingkup Pemkot Surabaya akan ...
KRONIK

Rumah Warga Diterjang Puting Beliung, Nur Hakim Gerak Cepat Salurkan Bantuan

BANGKALAN – Angin puting beliung menerjang Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, Minggu (16/3/2025). Akibatnya, rumah ...
MILANGKORI

Safari Ramadan Hari ke-18, Cak Sandi Serahkan Bantuan Hibah hingga Lakukan Salat Ghaib

MOJOKERTO – Safari Ramadan hari ke-18 dilaksanakan Wakil Wali Kota Mojokerto Rachman Sidharta Arisandi di Masjid Al ...
KABAR CABANG

Wabup Dirham Nyatakan Pemkab Lamongan Dukung Program Kepemudaan GP Ansor

LAMONGAN – Wakil Bupati Lamongan, Dirham Akbar Aksara, menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Lamongan (Pemkab ...
LEGISLATIF

Novita Hardini Soroti Lemahnya Strategi Menteri Ekraf dalam Menarik Investasi

JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, menyoroti paparan pemerintah terkait pengembangan ekonomi ...