JOMBANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikanMuseum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari di dekat Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang,Selasa (18/12/2018).
Museum yang di dalamnya terdapat banyak benda-benda bersejarah mengenai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia serta karya-karya para ulama tersebut diharapkan dapat menjadi bahan rujukan tentang Islam di Indonesia.
“Kita diingatkan bahwa Islam masuk ke Nusantara dengan proses yang sangat damai. Islam berkembang di Indonesia dengan dialog, dengan menggunakan media budaya lokal, seperti syair, wayang, gurindam, kasidah, dan lainnya,” kata Jokowi, dalam sambutannya.
Khazanah museum tersebut juga mengingatkan masyarakat akan kejayaan kerajaan-kerajaan Islam dari Aceh sampai Maluku yang akhirnya turut mengantarkan Indonesia pada kemajuan bangsa di masa kini.
Dari sumber yang sama, bangsa Indonesia juga diingatkan bahwa pesantren-pesantren sejak lama sudah turut aktif mencerdaskan manusia-manusia Indonesia.
“Saya juga ingin mengingatkan bahwa Indonesia yang kita miliki sekarang dengan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan berlandaskan ideologi Pancasila, sejatinya turut dibentuk oleh para ulama, santri, umat Islam, bersama-sama dengan elemen bangsa Indonesia lainnya,” jelas Jokowi.
Dia juga mengungkapkan bahwa saat menandatangani keppresyang menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional pada 2015 lalu, dirinyamencoba menapaktilasi perjuangan KH Hasyim Asy’ari dalam mempertahankankemerdekaan Indonesia yang menjadi cikal bakal ditetapkannya Hari SantriNasional.
“Begitu besarnya rasa cinta beliau beserta para ulama pada tanah air kita Indonesia sehingga KH Hasyim Asy’ari bersama dengan para ulama lainnya dengan berani, dengan keteguhan hati, mendeklarasikan perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia sebagai perang jihad fisabilillah,” tuturnya.
Kini, lanjut Jokowi, KH Sholahuddin Wahid atau yang dikenal dengan Gus Solah sebagai cucu dari Kiai Hasyim Asy’ari beserta seluruh keluarga besar Tebuireng terus melanjutkan perjuangan KH Hasyim Asy’ari menjaga Indonesia.
Menjaga kemerdekaannya yang sudah diperjuangkan oleh para ulama, santri, dan para pejuang. Oleh karenanya, Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Gus Solah dan keluarga besar Tebuireng atas perjuangan itu.
“Selaku Presiden Republik Indonesia, selaku bagiandari umat Islam di Indonesia, saya ingin mengucapkan terima kasih yangsebesar-besarnya kepada Gus Solah beserta seluruh keluarga besar Tebuireng yangtelah banyak memberikan kontribusi yang luar biasa bagi umat Islam diIndonesia. Kontribusi yang luar biasa kepada Indonesia yang kita cintaibersama,” tandasnya.
Museum yang berdiri di atas lahan seluas 4,9 hektare tersebut dibangun menggunakan anggaran pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai bentuk penghormatan kepada ulama yang berjasa bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Sebelum meresmikan museum, Jokowi bersilaturahmi dengan Keluarga Besar Ponpes Tebuireng dan berziarah ke makam Kiai Hasyim Asy’ari dan Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Jokowi juga bersilaturahmi dengan para ulama, kiai, dan santri Pondok Pesantren Darul ‘Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang, sebelum menuju Pesantren Tebuireng. Selain silaturahmi, Jokowi juga meresmikan rumah susun mahasiswa (rusunawa) Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum. Pembangunan rusunawa tiga lantai itu program pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk tahun anggaran 2018. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS