QATAR – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memanfaatkan peluang pasar kerajinan tangan di Qatar, terutama bagi produk ekspor sejumlah usaha mikro, kecil, dan menengah di daerahnya.
“Kami membina banyak UMKM dan sedang mencari peluang guna memasarkan produk mereka,” ujar Risma saat singgah di Qatar pada acara silaturahmi dengan Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi, sebagaimana rilis yang dikeluarkan Konsuler KBRI Qatar Boy Dharmawan di London, Inggris, Sabtu, 26 Maret 2016.
Risma, yang baru saja menerima Ideal Mother Award dari Universitas Kairo, Mesir, sangat tertarik dengan kerajinan tangan yang dijual di Dhoha, khususnya di pasar tradisional Souq Wakif yang umumnya barang impor. Selain kerajinan, dia melihat peluang bagi tenaga kerja Indonesia yang bisa bekerja di Qatar.
“Kami akan siapkan tenaga kerja untuk dikirim ke Qatar bila perlu,” katanya. Bahkan, selama tujuh jam di Dhoha, Risma menyempatkan diri bertemu dengan tenaga kerja Indonesia.
Dubes Sidehabi mengapresiasi kunjungan Risma itu. Ia menjelaskan bahwa hubungan ekonomi dan perdagangan RI-Qatar terbuka lebar. Mantan pilot F-16 pertama Indonesia itu juga mengutarakan kiprah dan kontribusi WNI di Qatar yang jumlahnya diperkirakan mencapai 40 ribu jiwa.
Selama di Qatar, Risma—yang didampingi Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan dan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Nanis Chairani—sempat mengunjungi dua kota fenomenal, yakni Pearl dan Lusail. Kota itu dibangun dari hasil reklamasi. Bahkan hingga saat ini proses pembangunan masih berjalan.
Kota Lusail merupakan kawasan pinggiran dan penunjang Kota Dhoha, yang menjadi ajang sirkuit balap MotoGP. Selain itu, pemerintah Qatar mengalokasikan dana US$ 200 miliar untuk pembangunan berbagai sarana infrastruktur, stadion, dan jaringan kereta api guna menyukseskan pelaksanaan kejuaraan sepak bola Piala Dunia 2022.
Risma mengagumi perencanaan tata Kota Dhoha yang sangat modern dan teratur. Penegakan hukum dan sistem yang tepat, kata dia, merupakan kunci keteraturan kota dan kedisiplinan masyarakat. (tempo)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS