
SURABAYA – Wali Kota Tri Rismaharini mengapresiasi tenaga medis di Surabaya. Risma menilai, kualitas sumber daya manusia (SDM) tenaga medis di Kota Pahlawan ini tidak kalah dengan negara lain.
Apresiasi itu dia sampaikan saat menjadi keynote speaker bertajuk Persiapan Rumah Sakit (RS) Surabaya dalam Era Kebiasaan Baru yang digelar Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) diikuti 60 direktur RS se-Surabaya.
Risma menceritakan bagaimana kisah menekan angka kasus Covid-19 di Surabaya. Mulai dari cara penanganannya, kendala hingga akhirnya wabah global dapat dikendalikan hingga kini.
“Kami tidak pernah membayangkan kalau kejadiannya di luar bayangan,” ujar Risma, Jumat (13/11/2020).
Sebetulnya, kata dia, kualitas SDM tenaga medis yang dimiliki RS sangat luar biasa. Dia menyebut, tenaga medis yang ada di Surabaya tidak kalah dengan yang dimiliki di negara lain.
Pemkot Surabaya bersama dengan Persi, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Surabaya serta seluruh rumah sakit dapat mengatasi, menekan dan mengendalikan angka penyebaran.

“Sehingga kemarin hanya tinggal 59 kasus aktif di Surabaya. Meskipun sehari kita tetap melakukan testing swab sekitar kurang lebih tiga ribu spesimen,” ujar dia.
Oleh sebab itu, Risma minta ke depan agar kualitas manajemen semakin ditingkatkan. Terutama meningkatkan kinerja dan efektivitas, sehingga diharapkan industri rumah sakit dapat semakin maju di Surabaya.
Dia menyebut, industri rumah sakit memiliki komponen yang sangat kompleks. Terdiri dari industri apotek, obat-obatan, laboratorium, penginapan, transportasi serta restoran.
“Saya ingin sampaikan alangkah sayangnya jika peluang itu tidak ditangkap oleh kita. Selama ini saya selalu sampaikan kepada para dokter dan juga Persi,” ujar dia.
Presiden UCLG Aspac ini pun menegaskan meningkatkan kinerja dan manajemen sangat penting dilakukan. Namun begitu, untuk menjamin kualitas juga dinilai penting.
Oleh karena itu, tambah dia, dibutuhkan evaluasi. “Jadi karena itu ayo bersama-sama gotong royong,” katanya.
Kebersamaan itu, imbuhnya, agar semakin kuat dan meningkatkan manajemen serta pengelolaan rumah sakit. Dengan harapan, potensi yang dimiliki dapat dikelola dengan baik di kota sendiri, sehingga membawa dampak positif yakni peningkatan ekonomi terhadap suatu daerah. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS