BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur, bekerja sama dengan komunitas Sungai Watch untuk menangani sampah di wilayahnya.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, dan pendiri Sungai Watch, Gary Bencheghib, telah menandatangani perjanjian kerja sama penanganan sampah di Desa Kluncing.
“Mengenai sampah, tidak hanya bicara mendirikan tempat pengolahan sampah, namun yang paling utama adalah bagaimana kita bijak memproduksi sampah. Apalagi dibuang ke selokan yang larinya ke sungai, patut kita cegah mulai sekarang,” ujar Bupati Ipuk di Banyuwangi, Selasa (22/8/2023).
Menurut Bupati Ipuk, sebanyak 23 jaring sudah dipasang di aliran sungai untuk mencegah sampah sungai mengalir ke laut dan selama Agustus 2023 sebanyak 30 jaring dipasang di sejumlah bagian sungai.
“Dalam satu bulan ini menurut penjelasan Gary berarti akan ada total 53 jaring penghalang sampah yang sudah terpasang di sungai. Untuk Banyuwangi sendiri pada tahun 2023 ditargetkan ada 100 jaring yang bisa dipasang,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Manajer Sungai Watch Banyuwangi, Suhardiyanto, menyampaikan, setiap hari rata-rata ada sekitar 600 kilogram sampah yang diangkat dari masing-masing jaring yang telah dipasang di sungai. Menurutnya, Tim Sungai Watch setiap hari mengangkut sampah-sampah tersebut ke gudang pengolahan di Kecamatan Bangorejo, tempat sampah dipilah dan dicuci agar bisa diolah kembali.
“Saat ini untuk pengolahan di Banyuwangi masih terbatas faktor peralatan. Sebagian sampah ada yang dikirim ke Bali untuk diproses secara maksimal dengan peralatan di sana,” ujar Suhardiyanto.
Seperti diketahui, Sungai Watch telah melakukan pembersihan sampah di sungai yang ada di wilayah Kecamatan Banyuwangi, Srono, Genteng, dan Pesanggaran di Kabupaten Banyuwangi. (aras/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS