Selasa
26 November 2024 | 4 : 34

“Tak Akan Bisa Pisahkan Mega dan Jokowi”

pdip-jatim-220102-jokowi-1

JAKARTA — Politisi senior Pramono Anung menegaskan, upaya pihak-pihak yang ingin memisahkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo tidak akan berhasil. Sebab, Mantan Sekjen PDI Perjuangan itu mengetahui sejak awal hubungan Megawati dan Jokowi sangat harmonis.

“Sekeras apa pun cara orang, tidak akan bisa memisahkan Mega dan Jokowi,” kata Pramono Anung dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (4/2/2015).

Selama ini, dia melihat banyak pihak yang berusaha memisahkan Jokowi dengan Megawati. Di antaranya dengan membenturkan Jokowi dengan Megawati terkait rencana pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.

Megawati diisukan mendesak Jokowi agar melantik mantan ajudannya itu, meski berstatus tersangka korupsi. “Banyak sekali yang ingin memisahkan,” ujarnya.

Dia enggan menyebutkan detail siapa pihak yang dia maksud. Pramono Anung hanya menyebut upaya pemisahan tersebut terlihat jelas di ruang publik. Anggota Komisi I DPR ini juga menilai tidak adil kalau semua masalah ditimpakan kepada Megawati.

Terkait polemik pelantikan Kapolri, Pramono minta Menteri Kabinet Kerja sebaiknya memberikan saran secara tertutup kepada Jokowi, dan bukannya bicara terbuka yang menambah kegaduhan.

“Seyogianya para menteri itu tidak menambah kegaduhan, tetapi memberikan masukan secara tertutup kepada Presiden. Sebab kalau para menteri membuat pernyataan secara terbuka, yang hanya menambah kegaduhan saja, menurut saya yang dirugikan pemerintahnya,” kata Pramono.

Para menteri, tambah dia, sebaiknya menyerahkan kewenangan untuk memutuskan pelantikan Kapolri sepenuhnya pada presiden.

Ia mengatakan pengambilan keputusan pelantikan Kapolri adalah hak prerogatif presiden sehingga hak Presiden untuk menunggu praperadilan Komjen Pol Budi Gunawan atau mengambil keputusan segera.

“Presiden mempunyai hak prerogatif. Terhadap penegakan hukum, Presiden tahu apa yang harus dilakukan. Apakah menunggu praperadilan, apakah persoalan hukumnya sudah terselesaikan. Beliau yang paling tahu,” tuturnya. (pri/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...