SIDOARJO – Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Peribahasa itu kiranya tepat untuk menggambarkan kegotong-royongan kader-kader PDI Perjuangan se-Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo dalam melaksanaan kerja-kerja kepartaian.
“Kaleng terbang selalu ada dalam pertemuan rutin bulanan antara PAC dengan Pengurus Ranting se-kecamatan,” kata Ketua PAC Gedangan, Bambang Handoko, Senin (27/6/2022).
Kaleng terbang dimaksud yakni, semacam kotak infaq yang diedarkan kepada para kader saat rapat rutin. Atau rapat-rapat lain manakala ada agenda kepartaian yang membutuhkan respon cepat. Kader dengan sukarela mengisi sejumlah nominal sesuai kondisi terkini isi dompet masing-masing.
Seperti saat rapat pada Jumat (24/6) malam diikuti pengurus PAC bersama Ketua, Sekretaris, dan Bendahara Pengurus Ranting (PR) dari 15 desa se-kecamatan. Acara berlangsung di rumah anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sidoarjo, Tarkit Erdianto, di Desa Semambung.
Ada tiga agenda pada acara tersebut. Yakni, pertama, kirim doa untuk Bung Karno karena bertepatan dengan haul wafatnya sang Proklamator Kemerdekaan RI. Tak hanya berkirim doa, juga kontemplasi dan permenungan pemikiran sang penggali Pancasila.
Serta, penjelasan dari salah seorang senior partai terkait benang merah kesejarahan antara PNI, PDI, hingga menjadi PDI Perjuangan seperti saat sekarang.
Adapun agenda berikutnya adalah pelaksanaan program kerja DPC. Agenda kedua, pembagian papan nama Sekretariat PR untuk dipasang di masing-masing kepengurusan tingkat desa. Sementara agenda ketiga, pembagian data saksi kepada masing-masing PR untuk proses verifikasi.
Di sela acara malam itu, kaleng terbang berpindah tangan dari satu kader ke kader lainnya. Bergantian mengisi hingga didapatkan nominal Rp 295.000. Dana tersebut, sesuai kesepakatan rapat, diserahkan kepada salah seorang kader yang belakangan hari mendapat kesusahan.
“Kaleng terbang” tak sekadar perwujudan semangat kegotong royongan. Juga terkandung empati atau kepedulian terhadap kader yang tengah dirundung musibah.
Sekaligus, bentuk transparansi atau manajemen keterbukaan yang menjadi dasar solidnya sebuah organisasi, lantaran berpondasikan perasaan senasib sepenanggungan.
Karena itu pula, begitu PAC memaparkan secara terbuka ketersediaan dana operasional untuk pemasangan papan nama, kader-kader Pengurus Ranting pun bisa berhitung. Mereka pun maklum dan tak mengambil jatah operasional.
“Sesuai keputusan bersama, anggaran Rp 500 ribu untuk pasang plakat papan nama, dimasukkan ke kaleng terbang,” kata Sekretaris PAC Gedangan, Adella Vidya Hapsari. (hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS