Selasa
26 November 2024 | 6 : 50

Sosialisasi Jokowi Capres Satu Paket dengan Gus Ipul-Mbak Puti

pdip-jatim-puti-jokowi

SURABAYA – PDI Perjuangan telah menyusun ‘ramuan kampanye’ yang memadukan pemenangan Pilkada Jawa Timur 2018 dengan sosialisasi hasil Rakernas III 23-25 Februari 2018 di Bali.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan, dalam Rakernas III di Bali, PDI Perjuangan telah menetapkan Ir H Joko Widodo (Jokowi) sebagai Calon Presiden 2019.

“Ini harus disosialisasikan ke publik, satu paket dengan kampanye Gus Ipul dan Mbak Puti,” kata Basarah di Surabaya, dalam pengarahan di Rapat Koordinasi PDIP untuk pemenangan Gus Ipul-Mbak Puti Guntur, Minggu (4/3/2018).

Dijelaskan, ‘ramuan kampanye’ itu dilakukan PDIP di Jatim untuk menunjukkan, bahwa Jokowi memberi dukungan pada Calon Gubernur Saifullah Yusuf dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno.

Ketua Fraksi PDIP MPR RI ini menyebutkan, Jokowi adalah kader PDI Perjuangan. Sebagai sesama kader, tambah dia, Jokowi tentu mendukung Puti Guntur.

“Teristimewa, Mbak Puti adalah cucu Bung Karno, Sang Proklamator, yang sangat dihormati Pak Jokowi,” ujar pria yang juga Ketua Tim Internal PDIP untuk Pemenangan Gus Ipul-Puti.

Sebagai kader, tambah Basarah, Jokowi sangat setia dengan PDIP, karena partai ini menjadi tempat kelahiran dan tumbuhnya Jokowi. PDIP juga setia menjaga Jokowi.

“Pak Jokowi tipe pemimpin yang setia pada partai. Secara pribadi, beliau mendukung Mbak Puti Guntur. 1.000 persen,” tegasnya.

Di pihak lain, lanjut dia, Gus Ipul telah menepati komitmennya, yakni akan mendukung Calon Presiden 2019 yang diusung PDIP. “Tempo hari, Gus Ipul telah menyatakan dukungan pada Pak Jokowi sebagai Capres 2019,” sebut Basarah.

Dengan seluruh penegasan itu, Ahmad Basarah sekaligus mematahkan kabar yang berkembang di publik, yang menyebut Presiden Jokowi mendukung Khofifah.

“Sebelumnya ada informasi yang mengaitkan Pak Jokowi dengan Ibu Khofifah. Kami ingin tegaskan, sejak Ibu Khofifah mundur dari Kabinet sebagai Menteri Sosial, maka otomatis hubungan politik beliau dengan Pak Jokowi terputus,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Kusnadi mengatakan, seluruh instruksi terkait satu tarikan napas antara Pilgub dan Pilpres telah diterangkan secara gamblang oleh Wakil Sekjen Basarah.

“PDI Perjuangan akan menjalankan penuh semangat. Dukungan Pak Jokowi adalah suntikan energi dalam pemenangan Gus Ipul-Mbak Puti,” ucap Kusnadi.

Sedang Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim Sri Untari menambahkan, saat ini masih banyak masyarakat yang belum menjatuhkan pilihan. Masih banyak pula suara warga yang pilihannya bisa berubah.

“Dengan posisi satu paket dukungan ke Pak Jokowi, makin besar potensi masyarakat mencoblos Gus Ipul-Mbak Puti,” kata Untari. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...