TUBAN – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Abidin Fikri menjelaskan pentingnya sosialisasi empat pilar MPR-RI yang meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika di kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tuban, Minggu (21/6/2015).
Menurut Abidin, sosialisasi empat pilar itu di antaranya untuk menjelaskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia secara otentik. Sebab, jelas Abidin, Pancasila telah direduksi pemerintah orde baru, sehingga pemahaman dasar Pancasila telah bergeser dari spirit awal lahirnya Pancasila 1 Juni 1945.
“Pancasila yang otentik ialah Pancasila yang ditawarkan Bung Karno untuk menjadi dasar negara atau Pilosophische Grondslag pada sidang BPUPK tanggal 1 Juni 1945. Arti dan tafsir Pancasila harus sesuai dengan isi pidato sang Bapak Bangsa tersebut,” papar Abidin, di depan kader, dan pengurus PDI Perjuangan, serta masyarakat lainnya.
Acara sosialisasi empat pilar MPR-RI itu digelar sekaligus terkait haul wafatnya Bung Karno. “Acara ini dalam rangka haul Bung Karno, sekaligus buka puasa bersama,” ujar legislator asal dapil IX Jatim (Tuban-Bojonegoro) tersebut.
Untuk memahami isi Pancasila 1 Juni, lanjut Abidin Fikri, maka harus mengenal pula sosok penggalinya yaitu Bung Karno. Sebab menurutnya, Pancasila 1 Juni itu merupakan benang merah dari tulisan-tulisan Bung Karno yang lain, seperti “Mencapai Indonesia Merdeka”, “Indonesa Menggugat” dan lain-lain.
Selain itu, langkah-langkah Bung Karno untuk memperjuangkan sekaligus mengisi kemerdekaan Indonesia juga menjadi referensi empiris untuk memahami maksud dan tujuan Pancasila 1 Juni tersebut.
“Sikap Bung Karno yang konsisten menentang penjajahan sejak pra dan pasca kemerdekaan itu merupakan terjemahan dari spirit Pancasila 1 Juni. Banyak kebijakan yang bisa dijadikan contoh konsistensi dan kesinambungannya, mulai dari nasionalisme aset negara, lahirnya UU pokok agraria, konferensi Asia Afrika dan gerakan non-blok,” urainya. (goek/*)