BANYUWANGI – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Sonny T. Danaparamita, berkolaborasi dengan Kementerian BUMN dan Rumah De GIRI menggelar kegiatan sosialisasi BUMN dengan tema “Peran Kemitraan UMKM dan BUMN untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi.”
Kegiatan yang dilaksanakan di destinasi wisata Nada Swarna diikuti oleh puluhan pelaku UMKM, pengelola destinasi wisata, tokoh masyarakat, dan organisasi pemuda desa dari berbagai penjuru Kabupaten Banyuwangi, Kamis (5/1/2022).
Sonny mengatakan, UMKM berperan penting dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat dengan berbagai kegiatan perdagangan dan industri.
“UMKM memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan berbagai kegiatan perdagangan dan industrinya. Tentunya, peningkatan usaha mikro kecil dan menengah yang dijalankan oleh masyarakat ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya peran BUMN, stakeholder, dan industri besar, yang diharapkan dapat berkolaborasi dengan pelaku UMKM,” jelasnya.
Sebagai perusahaan negara, tambah Sonny, BUMN mendapatkan mandat untuk menjadi kepanjangan tangan pemerintah sebagai mitra stategis UMKM dengan berbagai program dan fasilitas.
Sonny juga menegaskan, sinergi BUMN dalam penguatan UMKM tidak hanya berupa bantuan permodalan atau bantuan alat produksi. Akan tetapi juga kontribusi dalam menunjang konektivitas pelaku UMKM dengan membangun berbagai sarana dan prasarana infrastruktur penunjang.
“Dukungan BUMN pada UMKM tidak hanya soal pemberian bantuan semata. Banyak dukungan lain yang diberikan BUMN melalui anak perusahaannya, seperti PT. Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT. Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai agen pembangunan di bidang infrastruktur,” jelasnya.
“Yang memberikan kontribusi positif untuk seluruh masyarakat serta stakeholders, dan tentunya bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan konektivitas agar mampu mengembangkan usahanya lebib besar lagi,” imbuhnya.
Lebih lanjut, politisi Banteng kelahiran Banyuwangi tersebut, mencontohkan PT Waskita Karya yang turut berkontribusi dalam pembangunan beberapa jalan tol dengan total panjang +1.300 Km yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, di antaranya, pembangunan jalan tol Pasuruan- Probolinggo (44 km).
“Manfaat yang sangat nyata kita rasakan dari pembangunan infrastruktur. Kita ambil contoh, jalan tol Trans Jawa (Jakarta – Surabaya). Bagaimana dengan adanya jalan tol tersebut dapat memangkas waktu tempuh dari 20 jam menjadi 12–15 jam. Waktu tempuh yang bisa lebih singkat tersebut dapat menurunkan biaya pengiriman logistik, khususnya biaya bahan bakar dan menjaga kualitas komoditas yang dikirim,” tuturnya.
Sedangkan pada sektor pembangunan transportasi udara, PT Waskita Karya menyelesaikan pembangunan beberapa bandara. Pembangunan bandara tersebut dapat meningkatkan jumlah pergerakan pesawat per hari, peningkatan jumlah penumpang per hari, dan peningkatan pergerakan kargo per hari.
Hal tersebut, menurut Sonny, diharapkan membawa dampak positif bagi para pelaku industri pariwisata dan UMKM, termasuk Kabupaten Banyuwangi yang memiliki lebih dari seratus destinasi wisata (alam dan buatan).
Selain, kemudahan mengakses bantuan modal dan pembangunan infrastruktur, Sonny juga menyampaikan harapan dari para pengelola wisata dan pelaku UMKM, yakni pemerintah untuk dapat memberi kelonggaran aturan serta kriteria tempat pelaksanaan kegiatan Pemerintah dan BUMN.
“Jadi, harapan dari kawan-kawan UMKM di sini, adalah bagaimana BUMN serta pemerintah, khususnya dalam menggelar kegiatan atau agenda-agenda kerja yang melibatkan banyak orang, bisa diselenggarakan tempat usaha rumah,” terangnya.
“Maka kelangsungan UMKM dapat terjaga, dan mengarah pada pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin tangguh,” tandas Sonny. (ryo/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS