BANYUWANGI – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Sonny T Danaparamitha, mengimbau kepada masyarakat Banyuwangi agar tidak panik. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh BUMN Pangan (ID.Food dan Bulog) maupun Kementerian Perdagangan, kebutuhan beras nasional saat ini masih dalam kondisi aman. Termasuk dalam menghadapi kebutuhan menjelang bulan puasa hingga Idulfitri mendatang.
“Saya harap masyarakat tidak panic buying, terkait kenaikan harga beras di pasaran,” ujar Sonny di Banyuwangi, Rabu (22/2/2024).
Sonny mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dan Bulog setempat yang telah menggelar operasi pasar murah di 25 kecamatan yang ada di Banyuwangi. Pasar murah tersebut mampu menekan harga beras di pasaran.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ipuk Fiestiendani dan Pak Harnisun yang bergerak cepat mengadakan operasi pasar di seluruh kecamatan yang ada di kabupaten Banyuwangi,” jelasnya.
“Dari koordinasi saya tadi pagi, Pak Harnisun selaku kepala Bulog memastikan bahwa stok beras di gudang Bulog Banyuwangi masih sangat aman untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat hingga beberapa bulan mendatang,” lanjutnya.
Kenaikan harga beras, kata anggota Komisi VI DPR RI itu, tidak hanya terjadi di Banyuwangi maupun di Indonesia saja. Namun juga internasional. Menurutnya, saat ini harga beras mencapai rekor tertinggi dalam satu dasawarsa terakhir, dampak dari El Nino.
Bahkan, sambung Sonny, dikarenakan harga beras tinggi, ada beberapa pengusaha yang tidak mau menjual beras di pasar, khususnya beras premium. Tapi untuk beras kelas medium posisinya masih aman.
Jika dirasa masih sangat dibutuhkan, Sonny meminta Bulog Banyuwangi untuk melakukan operasi pasar yang lebih massif lagi agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. “Untuk Minggu ini, operasi pasar di antaranya dilakukan di Siliragung dan Bangorejo dengan bertemapt di kantor kecamatan setempat,” tuturnya.
Sonny berharap harga beras yang saat ini mengalami kenaikan dapat kembali stabil dan berada pada nilai ekonomi yang tidak memberatkan masyarakat, khususnya ibu-ibu. Tapi juga membahagiakan para petani padi. (ars/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS