Sabtu
08 Februari 2025 | 1 : 14

Siti Atiqoh Ganjar dan Yenny Wahid Istighosah Bersama Ribuan Ibu-ibu di Ponpes Bayt Al-Hikmah Pasuruan

DSC09857_copy_575x360

PASURUAN – Siti Atikoh Suprianti, isteri Ganjar Pranowo mendatangi istihgosah umum untuk keselamatan bangsa dan rakyat Indonesia di Ponpes Bayt Al-Hikmah, Kota Pasuruan, Selasa (19/12/2023).

Sekitar 2.500 lebih jamaah yang hadir tampak berebut foto bersama dan bersalaman ketika isteri Ganjar Pranowo memasuki lokasi acara.

Siti Atikoh didampingi Direktur Wahid Institute, Yenny Wahid, dan Pengasuh Pondok Pesantren Bayth Al-Hikmah, Nyai Kuni Zakiyah.

“Alhamdulillah saya bisa sowan dan bersilaturami bersama Bu Nyai bersama Pak Kiai di depan ibu-ibu semua. Matur suwun tadi sudah didoakan untuk Mas Ganjar dan Pak Mahfud dan tentu saja untuk keselamatan bangsa Indonesia,” jelas Siti Aitikoh dalam sambutannya.

Di hadapan ribuan jamaah tersebut, Siti Atikoh menyampaikan beberapa visi misi pasangan Capres Ganjar Pranowo – Mahfud MD yang mengusung gagasan-gagasan yang berpihak untuk kesejahteraan masyarakat.

Ketika membahas terkait program pendidikan, Siti Atiqoh meyakinkan bahwa pasangan Capres Ganjar-Mahfud akan mengoptimalkan pelaksanaan UU Dana Abadi Pesantren dan wajib belajar 12 tahun mulai SD sampai SMA bisa diakses secara gratis untuk semua masyarakat.

“Kemudian untuk pesantren nanti, dikolaborasikan diintegrasikan dengan perusahaan-perusahaan, sehingga santri bisa magang di BUMN, keahlian-keahlian santri itu juga nanti bisa dioptimalkan. Sehingga selain mendapatkan pendidikan agama yang akan memperkuat karakter itu juga nanti para santri ini sangat siap bersaing di dunia profesional,” ungkapnya.

Siti Atikoh juga menyinggung tentang program Paslon Capres Nomor Urut 3 tentang program anak satu keluarga yang tidak mampu bisa menjadi satu sarjana.

“Ini adalah program penanggulangan kemiskinan, karena kalau kita bicara penanggulangan kemiskinan, maka yang menjadi tulang punggung untuk penanggulangannya adalah pendidikan. Baik itu pendidikan agama maupun pendidikan umum,” lanjutnya.

Problematika tentang fluktuasi harga kebutuhan pokok juga dibahas, sampai membahas kondisi harga bawang putih, bawang merah dan cabe. Menurut Siti Atiqoh, kalau jalur distribusi sembako dari hulu sampai hilirnya bisa diperbaiki, insyaaalah akan bisa mengurangi fluktuasi harga di pasar.

“Karena sebagai konsumen menginginkan harha yang stabil ya bu ya, karena kalau harganya terlalu murah kasian petani. Ini harapannya, nanti kestabilan harga itu benar-benar bisa dicapai,” tambahnya.

Di hadapan ribuan jamaah perempuan itu, Atikoh juga memaparkan sangat relevannya program 1 Desa 1 Puskesmas Dengan 1 Nakes yang diusung Ganjar-Mahfud.

Sebab, banyak ibu hamil di daerah terpencil di pelosok Indonesia mengalami kesulitan saat proses persalinan karena akses fasilitas kesehatan yang jauh.

“Padahal, 4 terlalu 3 terlambat itu bisa berpengaruh terhadap derajat kesehatan seorang perempuan ketika mengandung. Karena sulit mencari tempat pertolongan, akhirnya mungkin pendarahan di jalan, dan ini mempengaruhi kasus kematian ibu melahirkan,” tegasnya.

Empat terlalu yang dimaksud Siti Atikoh adalah terlalu tua melahirkan karena usianya lebih 40 tahun, terlalu banyak anaknya sudah lebih dari 5, terlalu muda melahirkan karena dibawah 17 tahun dan terlalu sering.

Sedangkan 3 terlambat adalah terlambat mencapai tempat kesehatan, terlambat diagnosa, dan terlambat mendapatkan penanganan.

“Terlambat mendapatkan penanganan karena rumahnya jauh harus naik angkot, dokternya belum tentu ada, lah ini untuk menghindari hal-hal seperti itu maka upayanya di setiap desa harus ada fasilitas kesehatan. Tentu banyak juga program-program terkait dengan pemberdayaan perempuan, dari sisi ketenaga kerjaan, maupun dari sisi kesehatan bapak dan ibu semua,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Said Abdullah menerangkan bahwa kedatangan Siti Atikoh di sejumlah Pondok Pesantren Jawa Timur merupakan wujud dukungan morilnya kepada para Nyai, Ustadzah, santriwati, hingga para jamaah. Beliau merasa perlu hadir mendengar isi hati sesama perempuan Indonesia.

“Mari kita kawal bersama demokrasi untuk kesejahteraan Indonesia, tidak ada yang perlu ditakuti. Kita bersama memiliki hak yang sama untuk bercerita, ataupun berpendapat” pungkasnya.(yols/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Eri Minta Wartawan Ikut Memberi Penilaian kepada Calon Kepala Dinas Pemkot Surabaya

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi akan melibatkan awak media dalam penilaian calon kepala dinas di jajaran Pemkot ...
SEMENTARA ITU...

Bupati Ony Dukung Festival Dai Cilik, Harap Lahirkan Generasi Berakhlak Mulia

NGAWI – Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mendukung penuh pelaksanaan Festival Dai Cilik yang digelar di Kantor ...
LEGISLATIF

Novita Hardini Soroti Manfaat Investasi PT Hailiang untuk Perekonomian Indonesia

GRESIK – Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, menyoroti keberlanjutan investasi besar yang dilakukan PT ...
LEGISLATIF

Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Ramadhan, DPRD Surabaya Siap Pantau Harga Bahan Pokok

SURABAYA – Antisipasi adanya kenaikan harga bahan pokok mendekati bulan puasa Ramadhan, DPRD Kota Surabaya akan ...
KRONIK

Era Baru Bangkalan, Lukman Ajak Masyarakat Bersatu untuk Membangun

BANGKALAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan menggelar rapat pleno terbuka di kantornya untuk menetapkan ...
LEGISLATIF

Soal Guru Honorer Jombang Tak Lolos PPPK, Totok: Masih Diakomodir Jadi PPPK Paruh Waktu

JOMBANG – Ketua Komisi A DPRD Jombang, Totok Hadi Riswanto minta guru honorer di Jombang tidak khawatir soal ...