MAGETAN – Menjelang tutup buku tahun ini, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) APBD 2021 Kabupaten Magetan masih di atas 10 persen. Lantaran itu, Ketua DPRD Magetan H Sujatno meminta Pemkab untuk mengoptimalkan serapan APBD tahun depan.
Penegasan Sujatno disampaikan dalam rapat paripurna dengan agenda pengambilan keputusan Raperda APBD Tahun Anggaran 2022 Kabupaten Magetan di gedung dewan, Selasa (30/11/2021) malam.
Dalam pengantar sambutannya Sujatno menyampaikan, tidak terserapnya anggaran dengan berbagai faktor penyebab besarnya SILPA di akhir tahun anggaran kali ini. Termasuk, selama 3 tahun terakhir.
“SILPA tahun berjalan masih di atas 10 persen dari dana yang tersedia. Sedangkan tahun 2021, SILPA tahun berjalan hanya diproyeksikan 4,9 persen dari dana yang tersedia atau sebesar Rp 99,646 miliar rupiah,” katanya.
Sementara pada 2018, SILPA sebesar RP 292,01 miliar, tahun 2019 Rp 238,71 miliar, dan tahun 2020 Rp 244,96 miliar.
Sujatno menegaskan, di tengah menurunnya kemampuan keuangan daerah kabupaten magetan tahun 2022, maka, memperlebar defisit anggaran sesuai potensi riil SILPA tahun 2022 adalah pilihan yang terbaik agar kemampuan belanja daerah dapat ditingkatkan.
“Ini hendaknya menjadi masukan agar ke depan penghitungan SILPA dapat dilakukan secara cermat, terbuka dan rasional dengan mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran,” tandasnya.
Wakil rakyat yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Magetan ini menambahkan, penurunan penerimaan dana indentif daerah juga hendaknya menjadi perhatian pemerintah daerah agar ke depan dapat meningkatkan kinerja pelayanan dasar publik.
Sujatno juga menyampaikan agar APBD 2022 yang sudah ditetapkan ini segera dapat dilaksanakan di awal awal tahun 2022.
“Sehingga proses pembangunan di Kabupaten Magetan segera terlaksana yang semuanya semata-mata untuk kemakmuran masyarakat,” pungkasnya. (rud/hs)











