
LAMONGAN – Jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan dan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Lamongan terus gencar melakukan aksi kemanusiaan menghadang penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Setelah sebelumnya membagikan 1.000 lembar masker dan jamu empon-empon, PDI Perjuangan Lamongan kembali melaksanakan aksi sosial pembagian 2000 masker, penyemprotan disinfektan dan jamu empon-empon di Kecamatan Sukodadi dan Brondong, Sabtu (4/4/2020).
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lamongan, Saim mengatakan, aksi sosial tersebut sebagai wujud kepedulian PDI Perjuangan akan kesehatan masyarakat. Khususnya dalam membantu pencegahan penyebaran Covid 19.
Apalagi, saat ini masyarakat kesulitan memperoleh atau membeli masker, karena langka dan mahal.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lamongan, Saim, mengaku turut prihatin atas musibah wabah virus Corona yang dialami masyarakat dunia, khususnya bangsa Indonesia.
“Terus terang kami prihatin dan khawatir dengan kondisi yang terjadi saat ini. Sebagai penyambung lidah rakyat kami ingin membantu meringankan beban masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi pandemi ini,” jelas Saim.

Pihaknya juga membagikan jamu empon-empon kepada masyarakat, karena ramuan nenek moyang tersebut diyakini mampu dan menjaga sistem imun tubuh.
“Selain aksi sosial, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Lamongan juga turut mengawal kebijakan terkait penanganan Covid-19. Salah satunya dengan mendorong realokasi APBD untuk penanganan dan masyarakat,” ujarnya.
Sehari sebelumnya, Jumat (3/4/2020), aksi pembagian masker gratis juga dilakukan pengurus DPC PDIP Bangkalan. Aksi yang langsung dipimpin Ketua DPC PDI Perjuangan Bangkalan, H Fathurrahman (Ji Kur) ini juga membagikan suplemen vitamin C pada para tukang becak dan PKL di pinggiran jalan.
Sekretaris DPC PDIP Bangkalan Suyitno mengungkapkan, pembagian masker dan suplemen dilakukan di 4 lokasi. Yakni depan Masjid Agung, area stadion, depan BRI dan sekitar Aula PKPN.
Target pembagian, sebutnya, adalah PKL sepanjang ruas jalan, dan tukang becak yang mangkal di area tersebut, sekaligus melakukan sosialisasi pencegahan penyebaran virus Corona.
“PKL dan tukang becak setiap hari berinteraksi dengan orang atau konsumennya. Meski mereka bekerja di tengah wabah, kita sulit melarang mereka, sebab itu adalah mata pencahariannya. Jadi kita ingin mereka bisa jaga diri, jaga jarak, jaga kesehatan dan jaga kebersihan. Semoga ini bisa bermanfaat bagi mereka,” tutur Yitno. (goek)