SURABAYA – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan menggelar perayaan Natal di Aula Megawati Soekarnoputri, Surabaya, Jumat (24/1/2025). Acara yang berlangsung khidmat dan meriah itu dihadiri para kader Partai, tokoh agama, umat Kristiani dan masyarakat.
Ketua Panitia, A.I. Sulistyorini, mengatakan bahwa pemilihan tanggal acara telah mempertimbangkan kesibukan para kader dan bersamaan dengan momen penting pentahbisan Uskup.
“Hari yang kita pilih adalah 24 Januari. Ini sudah melalui hilal yang paling akurat, di mana setelah kesibukan kita sebagai kader Partai dan kesibukan tugas-tugas kita semua dan bersamaan dengan acara pentahbisan Uskup Surabaya,” ujar Rini, sapaan akrabnya.
Hari ini, lanjut Rini, hari istimewa yang membawa sukacita dan kebahagiaan. Ia menambahkan, PDI Perjuangan menjadi pionir dalam merayakan Natal sejak 2010 dan kemudian diikuti oleh partai-partai lain.
“Kebersamaan selama 14 tahun ini akan terus kami jaga,” ujar Rini.
Ketua DPD PDI Perjuangan, MH Said Abdullah, turut memberikan pesan melalui video daring. Ia mengajak para kader untuk merenungkan tema Natal 2024 yang diambil dari pesan Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo: “Marilah sekarang kita ke Betlehem.”
“Betlehem adalah tempat lahir Yesus, sosok yang datang untuk melayani bukan dilayani. Sosok Agung itu lahir di kandang domba dan dari wanita suci Bunda Maria,” ujarnya.
Marilah, ajak Said, melalui malam Natal ini kepada seluruh kader PDI Perjuangan Jawa Timur, khususnya para domba gereja, agar menjadikan politik substantif bukan politik yang mengubah keberadaan. Sekecil apapun backgroundnya agar menjadi lebih baik.
“Salam kasih dan damai selalu. Merdeka,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, dalam renungan Natal yang disampaikan oleh Romo Gregorius Sasar Harapan, ditekankan pentingnya cinta kasih dan persaudaraan.
Imam dari Gereja Katolik St. Perawan Maria Gresik itu mengingatkan, kebaikan dan kebersamaan akan membawa hasil yang menggembirakan.
“Natal adalah momen Tuhan hadir bersama kita, mengalami suka dan duka bersama. Semoga Tuhan memberkati PDI Perjuangan teristimewa dan seluruh kadernya serta para undangan,” ujar Romo Gregorius.
Esti, salah satu peserta dari Paroki Gembala Yang Baik, Jemur Andayani, mengaku senang dapat mengikuti acara ini.
“Ini pertama kali saya ikut dan sungguh luar biasa. Berbagi kasih dengan semua, orang tidak membedakan. Tidak hanya umat nasrani tapi diundang juga umat non nasrani. Begitu juga anak yatim piatu. Intinya berbagi kasih untuk kedamaian,” ujar Esti.
Esti berharap, acara ini tetap dilakukan setiap tahun. “Semoga kasih selalu ada untuk pengurus dan simpatisan,” pungkasnya.
Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan seni, seperti tarian tradisional Moang Sangkal oleh Badan Kebudayaan Nasioanl (BKN) Jawa Timur, paduan suara mahasiswa Gema Hosana yang telah menjuarai lomba internasional di Malaysia, serta penampilan solo dari Feo, pemenang lomba bakat anak.
Selain itu, dilakukan pemberian santunan kepada anak-anak yatim dari Panti Asuhan Agape Kembang Kuning Surabaya dan pembagian bingkisan Natal oleh dua Santa yang hadir. (nia/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS