TULUNGAGUNG – Sekretaris DPC PDI Perjuangan Tulungagung, Sodik Purnomo menegaskan, peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945 merupakan momentum untuk menjaga ideologi bangsa.
Menurutnya, dengan memperingati Harlah Pancasila 1 Juni 1945 dapat diartikan bahwa warga negara Republik Indonesia telah melakukan satu upaya untuk menjaga dasar NKRI.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu berpegang kepada ideologi bangsa, dan dasar negaranya,” kata Sodik Purnomo di Tulungagung.
Dia menambahkan, pada peringatan Harlah Pancasila tahun ini, DPC PDI Perjuangan Tulungagung telah melaksanakan kegiatan upacara bendera dan ziarah ke makam Bung Karno.
Kegiatan tersebut mempunyai maksud dan tujuan untuk memberikan motivasi kepada seluruh struktural, badan, sayap sempatisan partai dan masyarakat Tulungagung agar terus belajar dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan ekonomi, politik dan sosial budaya.
Sebab, jika masyarakat Tulungagung khususnya generasi muda, tomas, toga dan tokoh partai tidak menjadikan peringatan Harlah Pancasila sebagai momentum untuk menjaga Ideologi bangsa.
Maka, lambat laun nilai Pancasila akan terkikis dengan ideologi yang bertentangan dengan ideologi Bangsa Indonesia.
“Peringatan Harlah Pancasila harus diartikan dengan selalu melaksanakan ajaran Pancasila di segala bidang demi kesejahteraan bangsa,” ucap Sodik.
Saat ini, sebut Sodik, bangsa Indonesia sedang mengalami satu masa dimana kapitalisme begitu masif, globalisasi yang luar biasa, dan akses informasi yang sangat leluasa bisa masuk ke Indonesia.
Bahkan, lebih parahnya adalah ideologi-ideologi bangsa lain serta pengaruh-pengaruh negatif terhadap kebangsaan juga dengan mudah masuk ke Indonesia.
Jika kondisi tersebut tidak segera diantisipasi, dengan terus menjaga dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila maka akan membahayakan dan mengancam keutuhan NKRI.
“Untuk menjaga Ideologi bangsa, DPC Partai melaksanakan upacara bendera dan ziarah makam agar kita semua tetap mengingat dan mempunyai semangat jas merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah,” jelasnya.
Dengan belajar dan terus mengingat sejarah, kata Sodik, bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran masyarakat untuk mengawal perjalanan bangsa yang lebih baik.
Serta mengawal kehidupan bangsa yang lebih makmur, kebijakan politik, sosial dan budaya yang lebih adil hingga pada akhirnya bisa mewujudkan bangsa yang sejahtera berdasarkan ideologi Pancasila. (sin/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS