MAGETAN – Anggota Komisi A dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Magetan Joko Suyono mendorong Pemkab Magetan dan sekolah yang telah memenuhi daftar periksa segera menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Menurutnya, pembukaan sekolah sudah ditunggu masyarakat terutama orangtua. Dia menyebut, pembelajaran secara daring (online) tidak bisa maksimal karena ada siswa yang tidak mempunyai gawai, atau rumahnya di daerah yang sulit akses internet.
Penerapan PTM terbatas itu, kata Joko, juga harus disertai kewajiban bagi siswa untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Secara terbuka, ungkap Joko, dorongan ini sudah dia sampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Magetan beberapa hari lalu.
“Kita dari PDI Perjuangan tegas menanyakan bagaimana program Dikpora untuk menyikapi ini. Kita jadi prihatin dengan nasib siswa apabila proses pembelajaran tatap muka ini belum juga dimulai walaupun dilakukan dengan terbatas,” kata Joko Suyono, Jumat (19/3/2021).
Menurutnya, di Magetan ada sekolah di lingkungan Kemenag bisa dan sudah menggelar PTM terbatas. Siswa masuk setengah dari kapasitas, yang biasanya jumlah siswa 30, per harinya masuk 15 anak.
“Dan ini sudah dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Kenapa Dinas belum bisa memulai pembelajaran tatap muka terbatas dengan standar dan protokol kesehatan yang ketat, melalui model-model pembelajaran yang sudah dilakukan bisa dijadikan contoh,” ujarnya.
Dia pun minta kepala sekolah untuk wajib memberi edukasi penerapan prokes dan wajib memastikan protokol ini berjalan selama PTM terbatas dilakukan. Setiap sekolah, tambah Joko, diwajibkan membentuk Satgas Covid-19 dengan melibatkan komite sekolah.
Sedang Pemkab Magetan, lanjut mantan Ketua DPRD ini, bertanggung jawab memastikan pemenuhan daftar periksa sekolah bersama dinas pendidikan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan PTM bersama dinas kesehatan, serta melakukan testing jika ada yang teridentifikasi gejala covid 19.
Dengan dibukanya PTM, imbuh Joko, diharapkan bukan hanya siswa bisa mengikuti pelajaran saja. “Tapi perkembangan mental dan psikisnya jangan sampai anak dengan mental SD tahu-tahu sudah masuk SMP, begitu juga anak mental SMP tahu-tahu sudah SMA/SMK,” tutupnya. (rud)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS