JAKARTA – Pada Rabu (25/3/2020) hari ini, umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi. Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengharapkan Nyepi menjadi momentum keseimbangan kehidupan guna menyucikan alam manusia dan alam semesta.
“Nyepi merupakan day of silence. Ada catur brata yang dilakukan: tidak bepergian, tidak menggunakan api, tidak bekerja, dan tidak mendengarkan hiburan. Suatu tradisi mengistirahatkan bumi guna menjaga keseimbangan manusia dengan Sang Pencipta, manusia dengan alam raya, dan manusia dengan sesamanya,” kata Hasto.
PDI Perjuangan pun ikut merenungkan makna Nyepi dan menginternalisasikannya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Pancasila oleh Bung Karno digali dari buminya Indonesia; digali dari sejarah peradaban bangsa, termasuk sejarah peradaban umat manusia dan sejarah peradaban agama. Tradisi menjaga keseimbangan alam raya dengan mengistirahatkan bumi tersebut senafas dengan Pancasila dan menjadi praktik hidup bermasyarakat yang baik,” papar dia.
Dengan perayaan Nyepi, lanjut Hasto, maka seluruh aspek kemanusiaan dikedepankan. Kemanusiaan yang menyinari peradaban.
Menurutnya, hal tersebut juga relevan dengan apa yang terjadi saat ini, dimana pemerintah bersama seluruh rakyat Indonesia sedang berjuang menghentikan penyebaran Covid-19.
“Di balik pandemi tersebut ada panggilan nasional bagaimana rakyat Indonesia harus bersatu menjaga keseimbangan lingkungan dan seluruh alam semesta,” ujarnya.
Dengan tradisi spiritualitas yang kuat dan berkebudayaan tersebut, imbuh Hasto, bangsa Indonesia dengan istirahat di rumah, bekerja, belajar dan berdoa dari rumah, dapat meningkatkan solidaritas dan gotong royong nasional untuk melawan Covid-19.
“Selamat hari Raya Nyepi tahun 2020,” ucap Hasto. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS