LAMONGAN – Sejumlah pengurus DPD PDI Perjuangan Jawa Timur memperingati 100 hari meninggalnya almarhumah Ibu Fadhilah, ibunda dari Fujika Senna Octavia, Bendahara DPC PDI Perjuangan Lamongan.
Sejumlah pengurus DPD yang hadir diantaranya; Ketua DPD, Kusnadi SH MHum; Sekretaris, Dr Sri Untari Bisowarno; Wakil Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi, Whisnu Sakti Buana; Wakil Ketua Bidang Politik, Hari Yulianto; dan Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM, Ida Bagus Nugroho. Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim Heri Setiawan turut dalam acara itu.
Sejumlah pengurus DPC PDI Perjuangan Lamongan juga tampak hadir pada acara tersebut. Tampak pula sejumlah pimpinan partai politik lain di Lamongan.
“Sosok almarhumah adalah seorang ibu yang luar biasa dan orang yang baik di lingkungan masyarakat, karena hampir semasa hidupnya kerap membantu masyarakat sekitar,” kata Kusnadi.
Untuk acara peringatan 100 hari orang yang meninggal dunia, pria yang juga menjabat sebagai ketua DPRD Provinsi Jatim ini juga menekankan tentang arti penting peringatan hari kematian.
Menurutnya, “Kalau kita melihat dari sisi religi (agama), untuk peringatan hal semacam ini ya memang tidak ada, tapi kita ini kan Islam nusantara, dan kita harus melihat sejarah Islam masuk ke Indonesia yang dibawa oleh para wali”.
Maka, lanjut Kusnadi, “Kita jangan menafikkan masuknya Islam ke Indonesia ini yaitu dengan akulturasi budaya. Yang sebenarnya memperingati ini (100 hari) adalah bagian dari budaya kita sendiri dan mari kita lestarikan agar kita semua tidak kehilangan jati diri sebagai rakyat Indonesia”.
“Untuk generasi muda, penting saya sampaikan, bahwa nilai-nilai penting budaya kita ini. Karena agama adalah bukan budaya, akan tetapi agama itu masuk dalam konteks budaya, maka mari kita lestarikan dan peringati budaya kita sendiri,” terang Kusnadi.
Lebih jauh, Kusnadi mengatakan, kalau orang yang sudah meninggal pasti putuslah semua hubungan, kecuali ada tiga hal. Satu diantaranya adalah doa anak yang sholeh. “Nah Fujika ini kan anak yang begitu menyayangi dan melakukan yang terbaik bagi ibunya ketika almarhum sakit,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Sri Untari menyampaikan, keluarga besar PDI Perjuangan Jawa Timur ikut berdoa Yasin dan Tahlil disini pada acara tersebut. Sekaligus memberikan dukungan moril kepada keluarga yang ditinggalkan.
Sri Untari juga mengatakan, dalam peringatan 100 hari wafatnya almarhumah ini, pihaknya berkesempatan silaturahmi dan bertemu dengan tokoh-tokoh ulama dan umaroh setempat.
“Mudah mudahan apresiasi warga masyarakat di Lamongan kepada beliau sekeluarga, bisa menjadi bagian dari partai kita untuk semakin disayangi dan dicintai warga masyarakat,” katanya.
Bukan hanya itu, Sekretaris DPD Jatim ini juga menilai, kehadiran politisi dari partai lain adalah sebuah signal positif. “Karena berpolitik harus menjalin komunikasi, tidak hanya sesama kita sendiri separtai, tapi harus dengan partai lain.”
Terlebih di Kabupaten Lamongan ada sembilan partai yang masuk ke parlemen. “Dan PDI Perjuangan partai pemenang nasional maupun Jawa Timur dan tiga besar di Lamongan, tentu wajar dan pantas banyak tokoh politik silaturahmi ke sini,” katanya.
Sejumlah tokoh hadir yakni, Kaharudin dari Nasdem, ketua DPC Gerindra Lamongan Kyai Tsalist Fahami, juga Bupati Lamongan Yuhronur Effendi.
Peringatan 100 hari wafatnya almarhumah Ibu Fadhilah dilaksanakan di Desa Puter Kecamatan Kembangbahu, Minggu (3/10/2021). (ak/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS