NGAWI – Pemerintah Kabupaten Ngawi turut melibatkan masyarakat dalam mengatasi permasalahan sosial di wilayahnya. Bentuk sinergitas tersebut, dinilai lebih cepat untuk menyelesaikan permasalahan sosial yang ditemukan.
Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko mengatakan, masyarakat diajak untuk terlibat memberikan informasi mengenai permasalahan sosial di lingkungan masing-masing. Bentuk keterlibatan itu dikenal dengan istilah sedekah informasi.
Melalui sedekah informasi tersebut, Pemkab Ngawi mengajak masyarakat untuk peduli dengan lingkungan sekitarnya. Masyarakat dapat menyampaikan permasalahan-permasalahan sosial, seperti kemiskinan, kesehatan, rumah reyot dan lainnya kepada pemangku kebijakan di wilayah masing-masing.
“Sedekah informasi itu dimaksudkan untuk memunculkan kepekaan masyarakat dengan lingkungan sekitar tempat tinggal. Lebih khusus untuk memantik rasa peduli masyarakat dengan kondisi tetangga di sekitarnya,” katanya, saat dikonfirmasi pada Minggu (31/7/2022).
Berita terkait: Usai Subuhan, Bupati Ony Berbagi Sayuran, Wabup Antok Berbagi Sembako
Pria yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi tersebut menilai, melalui sedekah informasi dari masyarakat, masalah sosial yang terjadi akan lebih cepat teratasi. Informasi yang diterima dari masyarakat akan segera ditangani, berikut dengan solusinya.
“Melalui sedekah informasi, masalah sosial akan lebih cepat dilakukan penanganan, berbekal dari informasi masyarakat,” ujarnya.
Bentuk sinergitas antara pemangku kebijakan dengan masyarakat melalui sedekah informasi tersebut, dikatakan Wabup Antok juga telah terintegrasi pada program Subuh Bergerak. Program andalan Kabupaten Ngawi dalam upaya menekan angka kemiskinan, yang rutin dilakukan.
“Istilah sedekah informasi, yakni dengan memberikan informasi, bisa memberikan kemanfaatan kepada tetangga sekitar yang membutuhkan. Sedekah informasi ini merupakan bagian dari Program Subuh Bergerak,” jelas Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko.
Program Subuh Bergerak sudah dilaksanakan Pemkab Ngawi sejak beberapa waktu lalu. Program ini memanfaatkan rutinitas salat Subuh warga masyarakat dalam satu lingkungan. Usai salat subuh berjamaah, diharapkan ada interaksi antara aparatur sipil negara (ASN) dengan warga membahas permasalahan sosial di lingkungan masing-masing.
Membangun Ngawi sejak Subuh memang menjadi program kerja pasangan Bupati Ony Anwar Harsono dan Wakil Bupati Dwi Rianto Jatmiko. Pada Juni lalu, Bupati menerbitkan surat edaran ditujukan kepada ASN khususnya yang beragama Islam untuk turut berjamaah Salat Subuh di lingkungan masing-masing.
Berita terkait: Bulan Bung Karno, Bupati Ngawi Terbitkan Surat Edaran Gerakan Subuh Bergerak
Kedua pimpinan dari PDI Perjuangan itu berharap, dengan “menerjunkan” ASN ke masyarakat sejak Subuh, membawa banyak manfaat. Selain memberikan keteladanan kepada masyarakat untuk menjalankan syariat Islam, juga menjadikan aktivitas lebih optimal dan produktif lantaran dimulai sejak pagi.
Serta, mengetahui informasi khususnya permasalahan sosial sejak dini karena interaksi ASN dengan masyarakat. Tak sekadar menerbitkan surat edaran dalam program Subuh Bergerak, Bupati dan Wakil Bupati beberapa kali memberikan keteladanan dengan turut langsung dalam salat jamaah Subuh dilanjut dengan blusukan menyapa warga. (mmf/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS