BLITAR – Wali Kota Blitar Santoso mendorong para investor untuk tidak ragu membuka peluang di Kota Blitar, baik di sektor wisata, maupun di industri lainnya. Karena, kata Santoso, proses perizinan saat ini sangat dipermudah sehingga memudahkan investor untuk berinvestasi.
Pernyataan itu Santoso sampaikan seusai mengikuti kegiatan Peluncuran sistem Online Single Submission (OSS) berbasis risiko oleh Presiden Joko Widodo yang diikuti secara virtual bersama Wakil Wali Kota Blitar, Sekretaris Daerah dan beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di ruang kerja Walikota Blitar, Senin (9/8/2011).
“OSS berbasis risiko ini merupakan pembaharuan dari sistem sebelumnya, sehingga perizinan usaha yang saat ini telah terintegrasi secara elektronik akan semakin mudah digunakan oleh calon investor,” ujar Santoso.
Dia menjelaskan, sistem OSS berbasis risiko, sangat memudahkan investor yang ingin berinvestasi di seluruh daerah di Indonesia. Sebab, perizinan usaha berbasis risiko akan dikategorikan dari ringan, sedang hingga berat.
Meski begitu, menurut kader Banteng ini, Pemerintah Daerah tetap diberikan kewenangan dalam pengurusan kelengkapan persyaratan administratif, yang sudah ditentukan.

“Ini adalah suatu bentuk percepatan yang dilakukan oleh pemerintah, untuk memberikan layanan kepada investor yang mau berinvestasi di seluruh daerah di Indonesia. Namun demikian daerah masih diberi kewenangan dalam pengurusan OSS ini,” terang dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja dan PTSP Kota Blitar, Suharyono mengatakan, aplikasi OSS berbasis risiko ini, bisa diakses pelaku usaha mikro kecil atau pelaku usaha yang memiliki risiko rendah hingga menengah atas.
Menurutnya perizinan usaha dengan risiko rendah bisa langsung terbit izin efektif tanpa pemenuhan komitmen izin usaha. Sedangkan untuk risiko menengah atas masih memerlukan dukungan atau mengunggah komitmen izin usaha mulai dari izin lokasi, izin mendirikan bangunan (IMB), dan lain-lain.
“Aplikasi ini kan berskala nasional, jadi kita tinggal masuk ke link nya OSS, dan nanti akan muncul menu menu yang sesuai kebutuhan, cuman sekarang ini yang bisa diakses masih untuk usaha mikro kecil,” terang Haryono
Dia menambahkan saat ini di aplikasi OSS berbasis risiko ada 1.538 Klasifikasi Baku Lapangan Indonesia (KBLI), dan dimasing-masing KBLI terdapat 2.258 usaha risiko rendah dan lebih dari 1.000 usaha masuk risiko menengah. (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS